kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Stok sapi bakalan masih 150.000 ekor, pasokan daging aman hingga September


Selasa, 07 Juni 2011 / 20:43 WIB
 Stok sapi bakalan masih 150.000 ekor, pasokan daging aman hingga September
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 2,02% ke level 5.238,49 pada Senin (31/8). Indeks saham LQ45 anjlok lebih dalam yakni 2,78%.


Reporter: Herlina KD | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Nasib keran impor sapi bakalan asal Australia baru akan diputuskan oleh pemerintah Australia, besok (8/6). Meski begitu, masyarakat tak perlu khawatir kekurangan pasokan daging sapi. Pasalnya, stok sapi bakalan masih cukup untuk kebutuhan hingga September mendatang.

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krishnamurti mengatakan, hingga saat ini stok sapi bakalan impor mencapai 150.000 ekor. Rinciannya, sebanyak 123.500 ekor adalah realisasi impor sapi bakalan hingga 31 Mei 2011, dan 26.500 ekor sapi bakalan stok sisa tahun lalu.

"Dengan hitungan normal, dan sudah memperhitungkan kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri, stok sapi bakalan ini bisa memenuhi kebutuhan paling tidak untuk 4 bulan," ujarnya, di Jakarta, Selasa (7/6).

Bayu menambahkan, rata-rata kebutuhan sapi bakalan setiap bulan sekitar 30.000 hingga 40.000 ekor. Nah, dengan ketersediaan pasokan yang cukup, dia berharap harga daging sapi tidak akan banyak naik. "Kami juga sudah berkomunikasi dengan pengusaha daging agar mereka tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, sehingga mereka tidak serta merta menaikan harga," jelasnya.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, hingga Senin (6/6), harga rata-rata daging sapi nasional Rp 68.326 per kg. Harga ini belum banyak berubah dari harga rata-rata pada bulan sebelumnya yang sebesar Rp 68.465 per kg.

Bayu menambahkan, pemerintah tetap berkomitmen mendorong peningkatan praktek pemotongan hewan yang sesuai dengan kaidah kesejahteraan hewan. "Kita juga terus mengembangkan komunikasi intensif dengan Australia," kata Bayu. Upaya ini dilakukan terkait ancaman Australia menghentikan ekspor sapi bakalan ke beberapa rumah potong hewan (RPH) yang dinilai tidak memenuhi syarat kesejahteraan hewan.

Namun, lanjutnya, Indonesia akan menghormati keputusan Australia jika itu menyangkut kesejahteraan hewan. "Kalau animal welfare, tidak bisa disamaratakan. Kalau ada yang sesuai dengan prinsip animal welfare, bisa terus melakukan kegiatannya," katanya.

Artinya, RPH yang sudah melaksanakan pemotongan hewan dengan kaidah yang benar hendaknya tetap bisa mendapat pasokan sapi bakalan impor dari Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×