kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Importir jajaki impor sapi diluar Australia


Jumat, 03 Juni 2011 / 19:47 WIB
Importir jajaki impor sapi diluar Australia
ILUSTRASI. Soal belajar dari rumah TVRI SMP, Jumat 28 Agustus 2020: Mitos di berbagai daerah. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can


JAKARTA. Importir berniat mendatangkan sapi bakalan di luar Australia. Impor sapi itu rencananya untuk memenuhi kekurangan stok sapi pasca Lebaran.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran berharap, pemerintah memberikan izin impor sapi bakal diluar Australia tersebut. "Kalau lambat, pasca Lebaran akan terjadi kekurangan daging," ucapnya , Jumat (3/6).

Dia mengutarakan, beberapa importir sebenarnya telah mejajaki mendatangkan sapi dari India, Kanada dan Amerika Serikat. Proses negoisasi itu telah dilakukan sejak dua bulan sebelum pemerintah Australia merilis rencana penghentian ekspor sapi bakalan.

Apabila rencana pemerintah Australia itu terealisasi, Ngadiran mengatakan Indonesia tidak perlu kesulitan dalam memikirkan kekurangan pasokan sapi bakalan yang biasa dipenuhi Australia itu. Sebab, para importir sudah banyak yang mulai menjajaki negara lain sebagai sumber penghasil sapi bakalan.

Selama ini, pemerintah Indonesia menilai Australia sebagai pemasok potensial lantaran lokasi yang dekat maka memperingan biaya distribusi. Namun, Ngadiran bilang, negara-negara lain seperti Kanada dan India memiliki porsi biaya distribusi yang lebih murah ketimbang Australia.

"Memang tidak besar, tapi cukup berarti. Selisihnya bisa Rp20-Rp25 per kilogram. Kalau dihitung hingga ratusan ribu ton cukup berpengaruh juga," kata dia.

Upaya mendatangkan sapi bakalan dari negara lain itu dia sarankan sebagai solusi jangka pendek untuk menutupi kekurangan pasokan dalam negeri seandainya rencana Australia terealisasi. Dia tetap menginginkan swasembada daging sapi sebagai langkah jangka panjang yang diawali dengan pemberian insentif pada peternak lokal. "Impor hanya langkah jangka pendek. Pemerintah tetap harus lakukan swasembada daging," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×