Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian sudah menyiapkan 157.000 ekor sapi bakalan siap potong atau setara 33.000 ton daging untuk memenuhi kebutuhan hingga Hari Raya Idul Fitri 2017.
"Untuk sapi bakalan ada 157 ribu ekor di feedloter dan sudah siap potong, artinya Mei dan Juni sudah kami hitung stok dengan baik," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat (28/4).
Diarmita menyampaikan selain sapi bakalan yang disiapkan di beberapa perusahaan penggemukan sapi (feedloter), Bulog juga memiliki stok tambahan daging kerbau beku sebanyak 40 ribu ton.
Untuk mengendalikan harga, Kementerian Pertanian juga akan mengusulkan penghabisan stok izin impor 2016 oleh Bulog sebesar 51 ribu ton daging kerbau dari India tahun ini. Dengan jumlah tersebut, Kementan meyakini stok daging dapat memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan mendatang menjelang Lebaran.
"Kemarin ada usulan penghabisan stok izin impor 2016 mau dihabiskan oleh Bulog sekitar 51 ribu ton. Jadi saya anggap cadangan daging aman," kata dia.
Ia menambahkan lonjakan permintaan daging juga sudah diantisipasi hingga 15 %. Namun, dengan persediaan tersebut, Diarmita menilai stok daging masih surplus sekitar 10 ribu ton.
Ada pun kenaikan harga untuk daging sapi segar juga diharapkan tidak akan melebihi Rp120.000 per kilogram, sedangkan daging kerbau beku sudah ditetapkan harga eceran tertinggi (HET) oleh Kementerian Perdagangan sebesar Rp80.000 per kg.
Kementan dan Kementerian Perdagangan juga akan melakukan operasi pasar untuk memastikan harga daging sapi dan kerbau terkendali.
"Saya meyakini pasti ada karena situasi permintaan meningkat, harga pasti naik. Yang paling penting jangan sampai konsumen mendapat harga kemahalan. Yang wajar sudah diatur harga untuk daging sapi kerbau dari India sekitar Rp80 ribu paling tinggi, daging sapi segar Rp120 ribu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News