kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

2008, Ekspor Helm Anjlok 10%


Kamis, 12 Maret 2009 / 16:40 WIB


Reporter: Nurmayanti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ekspor produk helm Indonesia turut terkena dampak krisis. Pada tahun ini, produsen helm domestik memperkirakan volume ekspor mereka ke Eropa dan Amerika ikut terpangkas karena dampak krisis ekonomi global. Produsen memprediksi, ekspor helm bakal turun 10% atau 50.000 unit dari total penjualan di 2008 sebanyak 500.000 unit.

Selama ini, dari total 17 produsen helm nasional, perusahaan yang melakukan ekspor hanya satu yakni PT Tara Citra Kusuma yang merupakan satu grup dengan PT Tara Kusuma Indah. Di pasar internasional, helm buatan produsen lokal memiliki harga sekitar US$ 30 hingga US$ 50 per unit. "Untuk tahun ini, kondisi permintaan helm di pasar lokal maupun ekspor sesuai dengan kondisi pasar," kata Kata Direktur PT Tara Kusuma Indah Henry Tedjakusuma saat peninjauan Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris untuk sosialisasi pelaksanaan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib helm, Kamis (11/3).

Di pasar domestik, penjualan helm turun seiring penurunan penjualan motor. Setiap tahun, permintaan helm dari pasar domestik sebesar 12 juta unit yang dipasok oleh produsen domestik dan impor. Pada tahun lalu, penjualan helm produk lokal tercatat sebanyak 8,5 juta unit. Jumlah ini menurun bila dibandingkan pada 2007 yang mencapai 9 juta unit.

Terkait produk helm impor, produsen mengaku khawatir. Sebab, produk helm impor yang sebagian besar antara lain dari China memiliki kualitas rendah. Tak heran, produk helm mereka ditawarkan di bawah harga produk lokal. "Jadi kalau kita jual misal Rp 100.000 per unit, mereka jual Rp 70.000, dan bila kita jual Rp 70.000, produk impor dijual Rp 50.000 per unit," kata Ketua Asosiasi Industri Helm Indonesia (AIHI) John Manaf.

Tahun ini, produsen helm terpaksa menyesuaikan harga produk lokalnya. Penyesuaian terjadi terkait dengan kenaikan harga bahan bakunya seiring pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Namun, Henry tak menyebutkan besaran penyesuaian harga itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×