Reporter: Merlinda Riska | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) memprediksi pada 2013 akan menjadi 300.000 pengguna domain .id baru dengan potensi bisnis sekitar Rp 22,5 miliar. Pada 2012 diprediksi akan ada 105.000 pengguna domain .id dengan potensi bisnis sebesar Rp 7.875.000.000.
Ketua PANDI Sigit Widodo menyatakan, hingga 19 Desember kemarin, sudah ada sebanyak 103.882 nama domain .id. Dia bilang, angka ini bertumbuh sebanyak 62,5% dari akhir tahun lalu yang sebesar 63.930 nama pengguna domain .id.
"Angka ini terus bertumbuh sebab sepertinya masyarakat sudah semakin paham bahwa dengan menggunakan domain .id lebih aman ketimbang domain internasional," ujarnya (21/12).
Ketua Umum PANDI, Andi Budimansyah menambahkan, saat ini, PANDI tidak lagi melakukan fungsi registrar menjual domain dan pendaftaran nama domain dilakukan oleh 12 mitra PANDI, seperti rumahweb, reseller.co.id, IM2, Jatis Mobile, Radnet, Jetcom Netindo, dan lain-lain.
"Sejak 19 Oktober 2012, PANDI tidak lagi menerima pendaftaran nama domain selain untuk go.id, mil.id, dan net.id," kata Andi.
Untuk mendorong peningkatan penggunaan domain.id ini, PANDI akan mendorong sekolah-sekolah untuk memakai domain sch.id. Sebab, sekolah di Indonesia ada ratusan ribu, namun yang memakai domain sch.id baru 9.370 sekolah.
Saat ini PANDI mengelola secara penuh domain co.id, web.id, or.id, sch.id, ac.id, net.id, biz.id, dan my.id. PANDI juga membantu pemerintah mengelola domain go.id dan mil.id.
Dari sejumlah domain tersebut, sebanyak 80% pengguna domain memilih untuk gunakan co.id dan web.id. Adapun biaya untuk membuat domain co.id, net.id, biz.id, my.id adalah Rp 100.000/tahun. Sementara, untuk web.id, or.id, ac.id, sch.id adalah Rp 50.000/tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News