Reporter: Petrus Dabu | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Perta Daya Gas akan mengoperasikan tiga mini LNG storage atau terminal penampung dan regasifikasi gas berskala kecil di tiga lokasi di Pesanggerahan-Bali,Tanjung Batu-Samarinda, dan Maros-Sulawesi Selatan.
Perta Daya Gas adalah perusahaan patungan antara anak perusahaan PLN,PT Indonesia Power dan anak perusahaan Pertamina, PT Pertamina Gas. Tujuan pembentukan perusahaan patungan ini adalah untuk menjalankan bisnis transportasi LNG, penyimpanan dan regasifikasi LNG khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Dari kerja sama ini kepemilikan Pertamina Gas sebesar 65% dan Indonesia Power 35%.
Kepala Divisi Gas dan Minyak PT PLN (Persero) Suryadi Mardjoeki menyatakan, Perta Daya Gas pada tahap awal akan memasok gas sebesar 20 MMSCFD ke Pesanggerahan-Bali dan Tanjung Batu-Klaimantan Timur.
Serta, sebanyak 10-15 MMSCFD ke Maros, Sulawesi Selatan. "Tahap awal ke tiga lokasi ini dulu, masih ada enam lokasi lain yang akan dibangun," ujar Suryadi kepada KONTAN, Kamis (5/7).
Menurut Suryadi, untuk membangun mini LNG storage di tiga lokasi ini, pihaknya berinvestasi sebesar US$ 240 juta. Fasilitas serupa juga dibangun di enam lokasi lainnya, yaitu di Balikpapan dan Bontang (Kalimantan Timur), Batakan (Kalimantan Selatan), Likupang (Sulawesi Utara),Pomala (Sulawesi Selatan) dan Halmahera. Semuanya, di Kawasan Timur Indonesia.
Ada pun LNG untuk proyek mini LNG storage ini akan diperoleh dari Wasambo, Sulawesi Selatan sebesar 70 MMSCFD. Di Wasambo, kata dia akan dibangun mini LNG plant yang mendapatkan pasokan gas dari lapangan gas Walanga, Sampi-Sami, dan Bonge Blok Sengkang yang dioperasikan oleh PT Energy Equity Epic Pty Ltd. Sumber LNG lainnya kata dia juga berasal dari Donggi Sonoro sebesar 25 MMSCFD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News