kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina EP terus mengalami pencurian minyak


Senin, 02 Juli 2012 / 13:00 WIB
Pertamina EP terus mengalami pencurian minyak
ILUSTRASI. Wall Street ditutup menguat dengan S&P 500 ke level tertingginya


Reporter: Petrus Dabu |

JAKARTA. PT Pertamina EP menghitung, aksi penjarahan minyak mentah di jalur pipa Tempino-Plaju di Jambi dan Sumatera Selatan kian memprihatinkan. Kerugian yang terjadi khusus pada Mei 2012 mencapai 39.000 barel minyak mentah. Sedangkan pada Juni 2012, kerugian meningkat menjadi lebih dari 59.000 barel.

“Pertamina EP sangat menyayangkan bahwa pelaporan yang disampaikan kepada penegak hukum atas sejumlah peristiwa kriminal tersebut belum ada tindakan konkret dan nyata sehingga tidak ada efek jera. Salah satu buktinya adalah angka kerugian akibat penjarahan di jalur Tempino-Plaju justru mengalami peningkatan setiap bulan,” tegas Manager Humas Pertamina EP Agus Amperianto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (2/7).

Penjarahan tersebut merugikan negara karena hilangnya potensi pendapatan dari sisi produksi minyak mentah yang diamanatkan oleh Pemerintah melalui BPMIGAS kepada Pertamina EP.

Aksi kriminal semakin marak terjadi di daerah operasi minyak dan gas bumi Pertamina EP khususnya di Sumatera Selatan dan Jambi. Tindakan kriminal yang dilakukan terhadap personel dan aset perusahaan telah mengakibatkan kerugian puluhan miliar rupiah.

Tindakan kriminal yang terjadi antara lain meliputi penjarahan minyak mentah, perampokan aset, sabotase, hingga kejahatan dengan kekerasan. Kasus kriminal tersebut banyak terjadi di daerah operasi Pertamina EP Region Sumatera dan Jambi. Kerugian yang telah terjadi di dua wilayah tersebut secara kumulatif sudah mencapai lebih dari 100.000 barel. Tindakan tidak bertanggung jawab tersebut tidak hanya menimbulkan dampak kerugian minyak mentah atau aset saja, tetapi juga menghambat kegiatan operasi karena aset yang hilang dan rusak, hingga pencemaran lingkungan dan potensi bahaya kebakaran.

Dalam periode 2010 dan 2011, tindakan pencurian minyak yang terjadi di Pertamina EP Region Sumatera telah merugikan negara lebih 48.000 barel. Jika mengacu pada asumsi harga minyak antara 90 hingga 100 dolar per barel maka nilai kerugian tersebut mencapai lebih dari Rp 40 miliar rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×