Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Operator taksi Blue Bird Group mengaku siap melakukan konversi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) minyak ke bahan bakar gas (BBG). Meski setuju, tetapi ada beberapa catatan yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh pemerintah.
Berikut tiga syarat yang diminta oleh Purnomo Prawiro, Direktur Utama Blue Bird Group ketika dihubungi KONTAN di Jakarta, Kamis (21/2).
Garansi mobil tidak hilang
Purnomo menginginkan jika armada taksinya menambah tangki gas, maka tidak menghilangkan masa garansi mobilnya ke pabrikan. "Pemerintah harus bisa pastikan itu," pinta Purnomo.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG)
Karena mobilitas taksi sangat tinggi, Purnomo meminta pemerintah memperbanyak SPBG tersebut. Apalagi, kata Purnoomo, setiap pengisian BBG ke mobil butuh waktu lebih lama, untuk satu jam yang terlayani hanya 30 mobil. "Sedangkan di pool taksi kami jumlah taksinya mencapai 200-800 mobil," ujarnya.
BBG harus lebih murah
Purnomo bilang, agar pihaknya beralih menggunakan BBG, Ia meminta pemerintah memastikan harga BBG jauh lebih murah atau lebih ekonomis daripada harga premium. "Kalau bisa sampai setengah harga (Premium)." Tuntut Purnomo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News