ILUSTRASI. Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Periode 20-26 Juni 2022
Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi(Kemnakertrans) mencatat terdapat 34 perusahaan yang bekerjasama kemitraan dengan pola inti-plasma dengan masyarakat di kawasan transmigrasi pada 2013 ini. Nilai investasi dari kerjasama ini mencapai Rp 9,4 triliun yang juga melalui Izin Pelaksanaan Transmigrasi (IPT) yang dikeluarkan oleh Kemnakertrans.
Kawasan transmigrasi menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan investor khususnya untuk sektor perkebunan dan pertanian karena potensi sumber daya alan yang belum banyak dimanfaatkan. Hal ini juga akan membantu pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi secara merata di berbagai daerah.
Saat ini saja, sudah ada potensi tambahan 54 perusahaan baru yang akan berinvestasi di kawasan transmigrasi dan sedang dalam proses permohonan untuk memperoleh IPT. Nilai investasi dipastikan akan terus meningkat dan mendorong pertumbuhan pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menyerap peluang kerja baru.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, mengatakan, pemerintah sedang mendorong pertumbuhan perekonomian di kawasan-kawasan transmigrasi dalam waktu singkat. "Penyelenggaraan transmigrasi perlu mendapatkan anggaran selaind ari pemerintah juga melalui perusahaan swasta dan masyarakat," ujarnya akhir pekan ini.
Menurut Muhaimin, kawasan transmigrasi membutuhkan para investor untuk memenuhi kebutuhan modal yang cukup besar dalam rangka memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Kawasan transmigrasi sendiri memiliki ketersediaan lahan yang cukup, tenaga kerja dan fasilitas lainnya untuk mendukung kebutuhan para investor dalam mengembangkan usaha.
Beberapa jenis usaha yang menjadi pilihan para investor diantaranya sektor perkebunan, peternakan, pertanian, wirausaha dan kehutanan berupa Hutan Tanaman Rakyat (HTR). “Komoditas unggulan seperti kelapa sawit, padi, karet, tebu, sisal, dan rumput laut menjadi pilihan utama investor, pemanfaatannya melalui pola kemitraan usaha dengan para transmigran," ujar Muhaimin.
Sebagai info, saat ini Kemnakertrans sedang membangun dan mengembangkan Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) di 48 kawasan transmigrasi yang tersebar di seluruh Indonesia. KTM di dalam kawasan transmigrasi merupakan pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Untuk mempercepat pengembangan KTM, setiap tahun Kemenakertrans membangun jalan sepanjang kurang lebih 260 Km, pembangunan rumah transmigran sebagai mitra usaha sebanyak 8.000 Unit, pembukaan lahan plasma baru seluas 9.000 Ha. Kawasan transmigrasi juga mendapatkan tambahan pembangunan fasilitas umum berupa sarana pendidikan, sarana kesehatan seperti Puskesmas pembantu, Balai Desa dan rumah ibadah masing-masing satu unit pada setiap lokasi pemukiman transmigrasi.
Direktur Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kemnakertrans, Jamaluddien Malik, menambahkan, para investor di kawasan transmigrasi harus mampu menghasilkan produk barang dan jasa secara efisien sesuai dengan kebutuhan pasar dan berdaya saing tingkat nasional maupun global. “Kawasan transmigrasi harus mampu menghadapi tantangan regional, nasional, dan global termasuk perdagangan bebas," katanya.
Menurut Jamaluddien Malik, pelaksanaan investasi harus mengutamakan pengembangan kualitas sumber daya manusia di kawasan transmigrasi untuk meningkatkan daya saing. Ia menilai, kualitas pekerja menjadi modal dasar menghadapi persaingan yang semakin ketat serta memperkuat perekonomian kawasan transmigrasi dengan berbasis keunggulan lokal menuju keunggulan kompetitif.
JAKARTA. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi(Kemnakertrans) mencatat terdapat 34 perusahaan yang bekerjasama kemitraan dengan pola inti-plasma dengan masyarakat di kawasan transmigrasi pada 2013 ini. Nilai investasi dari kerjasama ini mencapai Rp 9,4 triliun yang juga melalui Izin Pelaksanaan Transmigrasi(IPT) yang dikeluarkan oleh Kemnakertrans.
Kawasan transmigrasi menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan investor khususnya untuk sektor perkebunan dan pertanian karena potensi sumber daya alan yang belum banyak dimanfaatkan. Hal ini juga akan membantu pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi secara merata di berbagai daerah.
Saat ini saja, sudah ada potensi tambahan 54 perusahaan baru yang akan berinvestasi di kawasan transmigrasi dan sedang dalam proses permohonan untuk memperoleh IPT. Nilai investasi dipastikan akan terus meningkat dan mendorong pertumbuhan pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menyerap peluang kerja baru.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, mengatakan, pemerintah sedang mendorong pertumbuhan perekonomian di kawasan-kawasan transmigrasi dalam waktu singkat. "Penyelenggaraan transmigrasi perlu mendapatkan anggaran selaind ari pemerintah juga melalui perusahaan swasta dan masyarakat," ujarnya akhir pekan ini.
Menurut Muhaimin, kawasan transmigrasi membutuhkan para investor untuk memenuhi kebutuhan modal yang cukup besar dalam rangka memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Kawasan transmigrasi sendiri memiliki ketersediaan lahan yang cukup, tenaga kerja dan fasilitas lainnya untuk mendukung kebutuhan para investor dalam mengembangkan usaha.
Beberapa jenis usaha yang menjadi pilihan pengembangan para investor diantaranya sektor perkebunan, peternakan, pertanian, wirausaha dan kehutanan berupa Hutan Tanaman Rakyat (HTR). “Komoditas unggulan seperti kelapa sawit, padi, karet, tebu, sisal, dan rumput laut menjadi pilihan utama investor, pemanfaatannya melalui pola kemitraan usaha dengan para transmigran," ujar Muhaimin.
Sebagai info, saat ini Kemnakertrans sedang membangun dan mengembangkan Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) di 48 kawasan transmigrasi yang tersebar di seluruh Indonesia. KTM di dalam kawasan transmigrasi merupakan pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Untuk mempercepat pengembangan KTM, setiap tahun Kemenakertrans membangun jalan sepanjang kurang lebih 260 Km, pembangunan rumah transmigran sebagai mitra usaha sebanyak 8.000 Unit, pembukaan lahan plasma baru seluas 9.000 Ha. Kawasan transmigrasi juga mendapatkan tambahan pembangunan fasilitas umum berupa sarana pendidikan, sarana kesehatan seperti Puskesmas pembantu, Balai Desa dan rumah ibadah masing-masing satu unit pada setiap lokasi pemukiman transmigrasi.
Direktur Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kemnakertrans, Jamaluddien Malik, menambahkan, para investor di kawasan transmigrasi harus mampu menghasilkan produk barang dan jasa secara efisien sesuai dengan kebutuhan pasar dan berdaya saing tingkat nasional maupun global. “Kawasan transmigrasi harus mampu menghadapi tantangan regional, nasional, dan global termasuk perdagangan bebas," katanya.
Menurut Jamaluddien Malik, pelaksanaan investasi harus mengutamakan pengembangan kualitas sumber daya manusia di kawasan transmigrasi untuk meningkatkan daya saing. Ia menilai, kualitas pekerja menjadi modal dasar menghadapi persaingan yang semakin ketat serta memperkuat perekonomian kawasan transmigrasi dengan berbasis keunggulan lokal menuju keunggulan kompetitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Reporter: Arif Wicaksono
Editor: Hendra Gunawan