kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.633   -23,00   -0,14%
  • IDX 8.071   27,26   0,34%
  • KOMPAS100 1.115   1,03   0,09%
  • LQ45 783   -1,20   -0,15%
  • ISSI 284   1,67   0,59%
  • IDX30 411   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 466   -1,32   -0,28%
  • IDX80 123   0,18   0,14%
  • IDXV30 133   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 130   0,01   0,01%

40% orang Indonesia berwisata naik pesawat


Jumat, 12 September 2014 / 22:45 WIB
40% orang Indonesia berwisata naik pesawat
ILUSTRASI. Manfaat bekam yang utama yakni dapat melancarkan aliran darah di seluruh tubuh.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Dari data Kementerian Perhubungan, tahun lalu 70 juta orang Indonesia melakukan perjalanan baik di dalam maupun luar negeri. Dari masyarakat yang bepergian 40%-nya menggunakan pesawat sebagai transportasi.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menilai seiring pertumbuhan perekonomian di dalam negeri, potensi pasar pariwisata semakin diminati. Hal itu pun berdampak pada pertumbuhan peminat wisatawan yang menggunakan pesawat, baik asing maupun lokal yang bepergian.

"Industri udara bagi ruang kita masih sangat potensial," ujar Bambang di pembukaan Garuda Indonesia Travel Fair 2014 di JCC, Jakarta, Jumat (12/9).

Bambang menjelaskan dibandingkan negara maju, masyarakat yang berpergian diatas 100% dibagi jumlah orang. Bambang jika satu orang di negara maju melakukan berpergian lebih dari sekali, maka negara tersebut bisa didorong perekonomian melalui konsumsi perjalanan.

"Tidak hanya pariwisata sosial ekonomi budaya juga akan berkembang," ungkap Bambang.

Bambang menambahkan dengan adanya 237 bandara, banyak yang belum diterbangi dan dioperasikan maksimal. Untuk itu Bambang berharap untuk maskapai Garuda Indonesia bisa mengembangkan destinasi terutama untuk wisatawan.

"Garuda bisa memilih rute potensial yang diterbangi, semua rute eksotik mulai diterbangi, dari Komodo, Endo, dan Sumba," ujar Emirsyah. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×