Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Hingga Senin (25/10), Paviliun Indonesia di World Expo Shanghai (WES) 2010 telah dikunjungi sebanyak 7.874.927 juta orang atau 11,13% dari jumlah pengunjung ekspo sebesar 70.771.200 orang. Tingkat kunjungan ke paviliun Indonesia tersebut melampaui dua kali target yang ditetapkan oleh pemerintah.
Meski expo ini akan segera berakhir, pemerintah berjanji akan terus memantau berbagai hasil kesepakatan yang terjadi serta menindaklanjuti berbagai potensi investasi dan perdagangan baik dengan RRT maupun negara lainnya.
Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan menjelaskan, naiknya tingkat kunjungan itu akan dinikmati langsung oleh sektor pariwisata. Hal ini terlihat dari naiknya jumlah pesanan tiket Garuda Indonesia yang akan terbang dari China menuju Indonesia dalam kurun waktu Mei-Oktober 2010.
“Jika satu orang pengunjung Paviliun Indonesia bisa menyebarkan informasinya kepada 5 orang keluarga atau relasinya ke Indonesia, maka informasi tentang Indonesia menyebar setidaknya kepada 37,5 juta orang China,” terang Mari dalam siaran persnya (26/10).
Mari berharap, cukup dengan jika 10% dari 37,5 juta orang saja yang akan berkunjung ke Indonesia, maka setidaknya pariwisata akan mengalami kenaikan kunjungan 3,75 juta orang. “Paviliun Indonesia membawa peluang pariwisata bagi Indonesia, yang akhirnya berdampak kepada peningkatan perdagangan dan investasi,” tambah Mendag.
Paviliun Indonesia terletak di Zona B WESC, seluas 2.400m2, di atas lahan 4.000 m2 dan merupakan paviliun terluas dari Asia Tenggara. Paviliun Indonesia mengambil tema Indonesia Is Biodiverse City untuk menunjukkan keberagaman dan kekayaan Indonesia dengan keharmonisan masyarakatnya yang hidup berdasarkan warisan kebudayaan, dan pada saat yang sama bangsa Indonesia bergerak maju dengan hidup dalam demokrasi dan modernisasi.
Keberadaan paviliun Indonesia ini akan segera berakhir sehubung berakhirnya juga WES 2010 pada 31 Oktober 2010 mendatang, sedangkan WES selanjutnya akan diselenggarakan di tahun 2015 di Italia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News