kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ABB tambah lini produksi panel listrik tegangan tinggi


Selasa, 09 Oktober 2018 / 16:32 WIB
ABB tambah lini produksi panel listrik tegangan tinggi
ILUSTRASI. Peresmian pabrik PT ABB Sakti Industri


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen panel dan alat kelistrikan, PT ABB Sakti Industri menambah satu lini produksi baru. Lini tersebut merupakan bagian dari investasi jangka panjang perseroan, dimana dalam tiga tahun terakhir ABB telah menggelontorkan dana sekitar US$ 30 juta untuk melakukan ekspansi bisnis termasuk pembangunan pabrik baru ini.

Michael Burtin, Country Managing Director ABB for Indonesia mengatakan fasilitas produksi yang baru ini menghasilkan panel listrik tegangan tinggi (high voltage) jenis gas-insulated switchgear alias GIS. " Ini merupakan unit produksi keempat kami dengan kemampuan produksi maksimal panel ukuran 170 kilovolt," terangnya saat konferensi pers, Selasa (9/10).

Lebih lanjut ia memaparkan ada beberapa fasilitas lainnya yang memproduksi switchgear tegangan tinggi berinsulasi udara, switchgear tegangan menengah dan rendah. Seperti pabrik pertama di Cibitung memproduksi miniature cirvuit breaker (MCB) dengan kapasitas 10.000 poles per tahun.

Lalu satu lini di Tangerang, yang masih berada satu kawasan dengan pabrik baru, memproduksi panel medium voltage (MV) dengan 4.000 panel per tahun. Dan unit ketiga ialah fasilitas produksi air-insulated switchgear (AIS) dengan kemampuan produksi mencapai ukuran 170 kilovolt.

Unit produksi yang baru, panel jenis GIS digadang-gadang lebih efisien dari berbagai segi. Salah satunya dari keamanan dan efisiensi ruang pemakaian.

Perseroan memproyeksi permintaan Iistrik di Indonesia tumbuh di kisaran 6,9% per tahun, dimana untuk menjawab kebutuhan tersebut, pemerintah telah mencanang kan peningkatan kapasitas Iistrik sebesar 56 gigawatt hingga 2027. "Di saat yang bersamaan dalam rangka meningkatkan kapasitas pembangkit Iistrik, Indonesia juga meningkatkan infrastruktur transmisi dan distribusi," urainya.

Hal ini menjadi motivasi ABB untuk menambah lini produksinya. Sekadar informasi untuk pesanan GIS saat ini didominasi oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero). Dimana menurut Chandan Singh, Vice President & Head of Sales Marketing Power Grids Division ABB, perusahaan telah mendapatkan pemesanan sekitar 76 unit GIS.

Sayangnya ia menolak untuk menjabarkan nilai pemesanan tersebut, atau harga per unit panel listrik milik perseroan. Yang jelas ABB tidak hanya menyasar proyek listrik megawatt dari PLN saja, namun perusahaan juga menyuplai kebutuhan kelistrikan pabrikan dan Industri lainnya.

seperti Chandan mencontohkan, perseroan sempat menangani pemindahan panel listrik milik pabrik Bogasari yang semula medium voltage menjadi high voltage. "Namun memang di Indonesia rata-rata pabrik masih medium voltage, jarang yang tegangan tinggi," sebut Chandan kepada Kontan.co.id, Selasa (9/10).

Adapun beberapa proyek kelistrikan yang pernah ditangani ABB meliputi utilisasi substation di Jakarta, Stadion Jaka Baring di Palembang, terminal Rail Link Bandara Soekarno-Hatta, Substation di Muara Tawar, Pelabuhan Koja di Jakarta dan Bandara Kertajati.

Mengintip laporan keuangan ABB Group kuartal II-2018, regional Asia, Middle East and Africa menyumbang 36% dari total revenue yakni senilai US$ 3,26 triliun, tumbuh 3,4% dibandingkan perolehan yang sama tahun lalu US$ 3,16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×