Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
Hal ini menjadi motivasi ABB untuk menambah lini produksinya. Sekadar informasi untuk pesanan GIS saat ini didominasi oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero). Dimana menurut Chandan Singh, Vice President & Head of Sales Marketing Power Grids Division ABB, perusahaan telah mendapatkan pemesanan sekitar 76 unit GIS.
Sayangnya ia menolak untuk menjabarkan nilai pemesanan tersebut, atau harga per unit panel listrik milik perseroan. Yang jelas ABB tidak hanya menyasar proyek listrik megawatt dari PLN saja, namun perusahaan juga menyuplai kebutuhan kelistrikan pabrikan dan Industri lainnya.
seperti Chandan mencontohkan, perseroan sempat menangani pemindahan panel listrik milik pabrik Bogasari yang semula medium voltage menjadi high voltage. "Namun memang di Indonesia rata-rata pabrik masih medium voltage, jarang yang tegangan tinggi," sebut Chandan kepada Kontan.co.id, Selasa (9/10).
Adapun beberapa proyek kelistrikan yang pernah ditangani ABB meliputi utilisasi substation di Jakarta, Stadion Jaka Baring di Palembang, terminal Rail Link Bandara Soekarno-Hatta, Substation di Muara Tawar, Pelabuhan Koja di Jakarta dan Bandara Kertajati.
Mengintip laporan keuangan ABB Group kuartal II-2018, regional Asia, Middle East and Africa menyumbang 36% dari total revenue yakni senilai US$ 3,26 triliun, tumbuh 3,4% dibandingkan perolehan yang sama tahun lalu US$ 3,16 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News