kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ABM Investama (ABMM) pangkas capex tahun ini hingga 50% akibat pandemi corona


Kamis, 18 Juni 2020 / 20:06 WIB
ABM Investama (ABMM) pangkas capex tahun ini hingga 50% akibat pandemi corona
ILUSTRASI. perusahaan pertambangan batubara dan energi PT ABM Investama Tbk (ABMM)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Corona yang terjadi bersamaan dengan tren penurunan harga batubara membuat PT ABM Investama Tbk (ABMM) tidak jor-joran mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun 2020.

Direktur ABM Investama Adrian Erlangga menyampaikan, awalnya ABMM menyediakan dana capex senilai US$ 90 juta pada tahun ini. Namun, manajemen perusahaan ini mesti mengurangi capex tersebut sebanyak 50% menjadi US$ 45 juta.

Baca Juga: Akan akuisisi tambang batubara, ABM Investama (ABMM) siapkan investasi US$ 250 juta

Penyesuaian tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan dampak pandemi Covid-19 dan kondisi pasar batubara yang belum stabil. “Jadi kami menunda pengeluaran capex dengan memotongnya 50% sambil menunggu adanya peningkatan produksi setelah wabah Covid-19,” ungkap dia dalam paparan publik, Kamis (18/6).

Rencananya, capex ABMM tersebut akan digunakan sebagai biaya pemeliharaan alat-alat tambang dan perluasan area kerja tambang batubara. Adrian menambahkan, di saat pandemi ini pihaknya sangat mengutamakan keselamatan pekerja sekaligus keberlangsungan operasional perusahaan.

Selain memangkas capex, ABMM juga berupaya menekan biaya operasional kegiatan tambang perusahaan. Tingkat liabilitas ABMM juga sebisa mungkin ditekan sepanjang tahun ini agar beban emiten tersebut berkurang.

Baca Juga: ABM Investama (ABMM) prediksi dapat memproduksi hingga 13 juta ton batubara tahun ini

Kendati demikian, Adrian menegaskan, capex ABMM yang kini berjumlah US$ 45 juta bersifat tahunan. Artinya, capex tersebut di luar dana investasi yang disiapkan ABMM untuk ekspansi berupa akuisisi tambang sekitar US$ 150 juta-US$ 250 juta. “Untuk akuisisi, dananya kami pisahkan,” kata dia.

Asal tahu saja, ABMM sudah memiliki daftar 180 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang potensial untuk diakuisisi. Perusahaan ini memprioritaskan akuisisi tambang dengan kontrak seumur masa tambang. Akuisisi tersebut diharapkan dapat menambah jumlah cadangan batubara ABMM yang saat ini mencapai kisaran 260 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×