kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ABM Investama klaim jualan naik saat harga turun


Sabtu, 24 Oktober 2015 / 12:53 WIB
ABM Investama klaim jualan naik saat harga turun


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Meski dibayangi rendahnya harga batubara, PT ABM Investama Tbk optimistis bisa membukukan kenaikan penjualan batubara tahun ini.

Sampai kuartal III 2015, emiten berkode saham ABMM ini mengklaim meraih penjualan lebih tinggi ketimbang periode sama tahun lalu.

Yovie Priadi, Direktur Strategi Korporasi PT ABM Investama Tbk bilang, penjualan batubara mereka sampai kuartal III 2015 naik menjadi 5 juta ton.

"Jumlah penjualan ini naik sekitar 15% ketimbang periode yang sama tahun lalu," kata Yovie kepada KONTAN, Jumat (23/10).

Sayang, Yovie enggan menyebutkan nilai pendapatan perusahaan lebih rinci.

Ia hanya bilang, data penjualan baru disampaikan akhir bulan ini.

Mengacu laporan keuangan ABMM, pada semester I 2015 lalu, pendapatan ABMM tercatat US$ 153,54 juta, turun 6,5% ketimbang penjualan periode yang sama tahun 2014 yang tercatat US$ 164,22 juta.

Selain mengandalkan produksi batubara, ABMM juga mengandalkan bisnis jasa batubara.

Yovie bilang, salah satu pendukung kinerja mereka tahun ini berasal dari pengoperasian pelabuhan dan infrastruktur pengangkutan batubara di Aceh, sejak April 2015.

"Pelabuhan ini kami wujudkan dengan investasi US$ 200 juta," klaim Yovie.

Pengoperasian pelabuhan tersebut diharapkan bisa mendongkrak produksi batubara milik ABMM dari 300.000 ton per tahun menjadi 3,5 juta –4 juta ton per tahun.

Sebelum memiliki pelabuhan sendiri, ABMM mengirim batubara lewat pelabuhan Pelindo II.

Perlu diketahui, pelabuhan batubara di Aceh dioperasikan oleh PT Media Djaya Bersama, cucu usaha dari ABMM.

Kapasitas keluar batubara dari pelabuhan batubara di Aceh tersebut bisa mencapai 15 juta ton per tahun.

Selain di bisnis tambang, ABMM juga mengandalkan proyek energi.

Saat ini, ABMM mengincar proyek pembangkit 1750 megawatt (MW) atau 5% dari proyek pembangkit listrik 35.000 MW.

"Kami tertarik bangun pembangkit listrik dengan prioritas lokasi di dekat tambang batubara milik ABMM atau dekat pembangkit ABMM yang sudah ada,” terang Yovie.

Adapun kapasitas pembangkit listrik di bawah bendera ABMM saat ini tercatat 1.100 MW yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi.

"Beberapa pembangkit yang sedang kami bangun beroperasi tahun 2017–2018," kata Yovie.

Mengacu laporan keuangan, pada semester I 2015, penjualan listrik ABMM ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tercatat US$ 47,45 juta, turun 14,4% ketimbang penjualan periode yang sama tahun lalu senilai US$ 55,47 juta.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×