kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ABM Investama targetkan produksi 10 juta ton batubara pada 2018


Minggu, 02 September 2018 / 23:20 WIB
 ABM Investama targetkan produksi 10 juta ton batubara pada 2018
ILUSTRASI. ABM Investama ABMM


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk menargetkan produksi batubara sebesar 10 juta ton pada 2018. Direktur Keuangan, Adrian Erlangga menyampaikan saat ini cadangan batubara emiten berkode saham ABMM sebesar 270 juta ton.

Meski begitu, ABMM terus mencari cadangan batubara yang memiliki kalori di atas 4,000 kkal/kg. “Cadangan batubara kita 80% memiliki kalori di bawah 4,000 kkal/kg sehingga kita lagi mencari tambang yang produksi batubaranya di atas 4,000 kkal/kg,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (2/9).

Dari target produksi 10 juta ton pada 2018, sampai semester 1 2018 perusahaan sudah berhasil memproduksi sebesar sekitar 5 juta ton batubara, Adrian optimistis target produksi tahun ini bakal tercapai.

Sedangkan untuk belanja modal, ABMM mengalokasikan capex sebesar US$ 40 juta untuk pemeliharaan. “Belanja modal sampai semester 1 2018 sudah terserap setengahnya untuk biaya operasional,” imbunya.

Sementara untuk biaya untuk rencana akuisisi tambang baru, ABMM mengalokasikan dana sebesar US$ 500 juta. “Target segera kita akuisisi, 2018 dan 2019 kita akan terus mencari tambang-tambang baru. Kita tak pernah menghentikan hal ini, tapi yang penting operasional kita sustainable,” ungkapnya.

Adrian menambahkan terkait kebijakan domestic market obligation (DMO) masih menjadi tantangan bisnis pada tahun ini. “Untuk batubara yang memiliki kalori di bawah 4,000 kkal/kg sangat sulit pasarnya di domestik, sehingga masih menjadi tantangan kita pada tahun ini. Kita terus melakukan diskusi dengan asosiasi maupun pemerintah untuk mencari alternatif,” papar Adrian.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa kewajiban DMO sudah dipenuhi. Pun untuk pasar ekspor, perusahaan juga menggalakkan penjualan ekspor. Selebihnya, 75% penjualan batubara ABMM dijual ke pasar ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×