kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Acset Indonusa (ACST) ikut konsesi jalan tol Cikunir-Ulujami


Selasa, 28 Agustus 2018 / 18:13 WIB
Acset Indonusa (ACST) ikut konsesi jalan tol Cikunir-Ulujami
ILUSTRASI. RUPS Acset


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) tetap mencari strategi untuk bisa mendapatkan kontrak-kontrak dari proyek infrastruktur. Salah satunya dengan ikut menjadi bagian dari konsosorsium pemrakarsa jalan tol Cikunir-Ulujami sepanjang 36,5 kilometer (km).

Jeffrey G Chandrawijaya, Presiden Direktur ACST mengatakan, pihaknya masih akan tetap fokus menjadi kontraktor. Perusahaan ingin ikut masuk ke dalam konsesi hanya sebagai strategi mereka untuk bisa mendapatkan kontrak pekerjaaan kontruksinya.

"Itu salah satu strategi kami untuk masuk konstruksi proyeknya saja. Kalau kami masuk hanya mengambil porsi minoritas saja karena sebagai investor di proyek infrastruktur sudah ada di grup kami yang fokus untuk itu." kata Jeffery di Jakarta, Selasa (28/8).

Proyek Tol Cikunir-Ulujami masih dalam proses memulai proses prakarsa saat ini. Hanya saja, Jeffrey tidak bersedia menyebutkan porsi saham mereka dalam membidik proyek tersebut.

Tol tersebut akan diprakarsai oleh konsorsium PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), dan PT Triputra Utama Selaras. Jalan tol yang masuk dalam jaringan Jakarta Outer Ring Road III diperkirakan akan menelan investasi Rp 22,5 triliun.

Jeffrey mengatakan, proyek Tol Cikunir-Ulujami itu akan dibangun secara elevated atau melayang. Itu sebabnya, ACST tertarik ikut mengambil bagian dalam prakarsa proyek itu.

"Kami lebih senang masuk ke proyek yang tidak ada isu sosialnya seperti pembebasan lahan. Kalau elevated itu, isunya teknikal saja. Tetapi itu masih bisa dihitung, tidak seperti isu sosial." katanya.

Sementara dalam mengincar kontrak-kontrak baru, ACST akan fokus melakukan kerjasama operasi dengan kontraktor lain jika nilai proyeknya besar seperti proyek-proyek infrastruktur. Sebab dengan KSO, mereka akan terbantu dalam sisi sumber daya manusia dan pendanaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×