Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyiapkan strategi ekspansi produksi emas jangka menengah dengan mengandalkan proyek tambang bawah tanah di Blok 1 Poboya, Palu.
Emiten grup Bakrie ini memproyeksikan lonjakan signifikan produksi emas mulai 2028, seiring beralihnya sumber bijih dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah (underground mining).
Direktur BRMS Herwin W. Hidayat mengatakan, saat ini produksi emas BRMS masih berasal dari kegiatan penambangan terbuka dengan kadar bijih (grade) emas rata-rata sekitar 1,5 gram per ton (g/t). Lokasi penambangan masih terfokus di area Blok 1 Poboya.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Optimistis Produksi dan Penjualan Emas 240.000 Ons Tercapai
"Rata-rata kandungan emas yang kami tambang dan proses tahun ini dan tahun depan masih di kisaran 1,5 g/t, karena masih berasal dari tambang terbuka," ungkap Herwin kepada Kontan, Senin (7/7).
Namun, mulai akhir 2027 atau awal 2028, BRMS menargetkan dapat memulai operasi penambangan bawah tanah di area yang sama. Bijih emas dari tambang bawah tanah ini memiliki grade yang jauh lebih tinggi, yakni sekitar 3,5 hingga 4,9 g/t.
"Dengan grade yang lebih tinggi, produksi emas di tahun 2028 diproyeksikan bisa mencapai dua sampai tiga kali lipat dibandingkan produksi tahun 2025 yang ditargetkan 70.000 hingga 75.000 ounce," jelas Herwin.
Sebagai catatan, realisasi produksi emas BRMS pada 2024 tercatat sebesar 64.000 ounce. Target produksi 2025 yang meningkat menjadi 70.000–75.000 ounce menunjukkan tren pertumbuhan berkelanjutan.
Herwin menambahkan, saat ini tim operasional BRMS di Palu dan kantor pusat masih mengonsolidasikan angka kinerja produksi dan keuangan untuk semester I-2025.
Baca Juga: Merdeka Copper (MDKA) Optimistis Produksi Emas Tembus Hingga 110.000 Ons pada 2025
Selanjutnya: Portofolio Investasi Prudential Tembus Rp 49,9 Triliun, Saham Masih Mendominasi
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 8-9 Juli, Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News