kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Ada 45% pelaku usaha muda aktif jualan di e-commerce, Menkop: Perlu laman khusus


Jumat, 03 Juli 2020 / 21:57 WIB
Ada 45% pelaku usaha muda aktif jualan di e-commerce, Menkop: Perlu laman khusus
ILUSTRASI. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menuturkan bahwa perlu adanya upaya lebih lagi untuk edukasi pelaku UMKM untuk mulai go digital. Hal tersebut lantaran masih banyak UMKM yang ragu dan takut kalah bersaing dengan brand besar dalam berjualan online.

Dari kemampuan produksi sendiri, UMKM memang tidak dapat menyamai dengan brand-brand besar yang sudah memiliki teknologi produksi dan manajemen modern.

Melihat itu maka Teten menyebut pihaknya berencana membuat rumah produksi bersama, di mana akan membantu UMKM untuk meningkatkan daya saing.

Baca Juga: Supaya naik kelas, Menkop sebut UMKM bisa gabung Dapur Bersama

"Saya berharap betul dari e-commerce di SEA Grup agar ada laman khusus buat UMKM. UMKM ini ingin dilindungi, maka saya harap bisa ada laman khusus, nanti mereka akan seneng sekali," jelas Teten saat acara hasil studi oleh Sea Insights secara virtual pada Kamis (2/7).

Pandu P Sjahrir, Presiden Komisaris Sea Group mengatakan pihaknya berharap melalui survei tersebut dapat membantu memberi gambaran jelas dan mempercepat langkah transformasi digital yang signifikan dan berkelanjutan bagi UMKM di Indonesia.

Pandu juga menambahkan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ke depan adalah layanan internet yang lebih terjangkau, peningkatan literasi digital secara inklusif, akses pinjaman modal yang mudah, serta menambah keterampilan baru bagi bisnis terdampak.

"Bantuan pemerintah dan pinjaman online bagi pelaku usaha jadi lebih penting untuk hadapi tantangan cash flow. Data ILO 65% UMKM Indonesia harus kurangi operasinya, dan 4 dari 5 usaha harus menutup bisnisnya," kata Pandu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×