kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada cadangan 664 MW, PLN siap penuhi kebutuhan listrik industri smelter di Sulawesi


Rabu, 21 April 2021 / 11:22 WIB
Ada cadangan 664 MW, PLN siap penuhi kebutuhan listrik industri smelter di Sulawesi
ILUSTRASI. Petugas PLN Jayapura menata peralatan setelah memperbaiki listrik di sepanjang ruas jalan pantai Hamadi, Kota Jayapura, Papua, Kamis (7/1/2021). ANTARA FOTO/Indrayadi TH


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PLN memastikan kesiapan pasokan listrik bagi industri smelter di Sulawesi terpenuhi dan andal. Hal ini ditempuh dengan cara memastikan kecukupan daya  dan keandalan pasokan.

Perhatian PLN atas pasokan listrik di Sulawesi bukannya tanpa alasan. Dalam hal ini, keberadaan smelter dan industri nikel di Sulawesi menjadi salah satu pertimbangan.

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini menuturkan, smelter merupakan salah satu industri yang tengah berkembang pesat, mengingat kandungan nikel cukup berlimpah di Sulawesi. Di sisi lain, nikel juga diketahui merupakan bahan baku yang penting untuk industri baterai.

Baca Juga: Harga minyak mentah turun untuk hari kedua, dipicu lonjakan Covid-19 di India

Untuk itu, PLN berkomitmen memastikan kecukupan daya di Sulawesi. Saat ini sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan yang menghubungkan Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah memiliki cadangan daya sebesar 664 Mega Watt (MW). 

“PLN sangat siap untuk melayani kebutuhan investasi melalui infrastruktur ketenagalistrikan di 4 provinsi tersebut, khususnya bagi industri smelter dan mendukung tumbuhnya industri baterai di tanah air,” kata Zulkifli saat melakukan kunjungan di PLTU Nii Tanasa, Sulawesi Tenggara sebagaimana dikutip dari siaran pers.

Di Bantaeng, Sulawesi Selatan, PLN juga baru saja meningkatkan kapasitas daya terhadap jaringan transmisi yang memasok PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI). Sedikit informasi, PT HNI merupakan perusahaan yang berfokus pada industri pengolahan dan pemurnian mineral nikel. 

Sebelumnya, PT HNI telah dipasok daya eksisting sebesar 40 Mega Volt Ampere (MVA). Namun demikian, seiring dengan pertumbuhan usahanya saat ini, PLN akan memenuhi kebutuhan tambahan PT HNI yang kurang lebih 170 MVA. Sebesar 80 MVA sudah siap disalurkan pada bulan Mei 2021 dan 90 MVA pada bulan Juli 2021. 

Sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan juga sudah memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Sumbernya dipasok dari PLTA Poso 315 MW, PLTA Bakaru 126 MW, PLT Bayu Sidrap 60 MW, PLT Bayu Tolo 70 MW. 

Baca Juga: Rencana IPO bulum jelas, Wamen BUMN: Fokus holding panas bumi adalah konsolidasi aset

Saat ini, bauran energi baru terbarukan di sistem kelistrikan Sulbagsel mencapai sebesar 29,8% dengan total kapasitas sebesar 861,42 MW. Dalam waktu dekat, PLTA Malea ditargetkan bakal beroperasi sehingga menambah bauran EBT pada sistem kelistrikan Sulbagsel.

Di samping memastikan kecukupan daya, PLN juga berkomitmen untuk memberikan keandalan pasokan listrik. Asal tahu, PLN melakukan peningkatan kapasitas jaringan Transmisi yang terbentang dari Punagaya di Jeneponto sampai dengan wilayah Bantaeng smelter sepanjang 68 kilometer sirkuit (kms). 

Berikutnya, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, PLN juga telah berhasil mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) bertegangan 150 kilo Volt (kV) Incomer Kolaka Smelter dan Gardu Induk (GI) 150 kV Kolaka Smelter. 

“Alhamdulillah, kita dapat menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan ini. Pemberian tegangan perdana (energize) telah berhasil dilaksanakan pada hari awal April lalu,” ucap Zulkifli.

Selanjutnya: Tahap pertama, PLN akan konversi PLTD di 200 lokasi jadi EBT di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×