kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada corona, NCIG Indonesia Mandiri akan terus luncurkan varian rasa baru


Kamis, 02 April 2020 / 20:10 WIB
Ada corona, NCIG Indonesia Mandiri akan terus luncurkan varian rasa baru
ILUSTRASI. Launching POD Bercukai Pertama di Indonesia: Peluncuran rokok elektrik NCIG di Jakarta, Jumat (22/3). POD NCIG merupakan rokok elektrik pertama yang bercukai di Indonesia. NCIG Dibanderol dengan harga Rp600.000 dan diklaim bisa menjadi terapi untuk mengur


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman gangguan bisnis akibat pandemi virus corona (Covid-19) masih membayangi pelaku industri di berbagai sektor, termasuk di antaranya industri hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL). Meski begitu, hal ini tampaknya belum menyurutkan semangat PT NCIG Indonesia Mandiri untuk terus mengeluarkan POD dengan varian rasa baru.

President Director PT NCIG Indonesia Mandiri, Roy Lefrans mengatakan pihaknya akan mengeluarkan dua varian rasa baru POD, yakni varian rasa leci dan melon pada bulan ini. Rencana ini konsisten dengan target perusahaan untuk meluncurkan varian rasa baru setiap dua bulan sekali.

Baca Juga: Asosiasi vape dorong keberadaan regulasi utuh terkait produk rokok elektrik

Menurut Roy, sejauh ini perusahaan bentukan produsen vape asal Malaysia, Nasty Worldwide Sdn. Bhd. dan produsen lokal Indonesia, HEX tersebut sudah memiliki sebanyak enam varian rasa untuk jenis rasa tobacco dan lima belas varian rasa untuk jenis nontobacco.

“Kami setiap dua bulan sekali kita punya plan akan me-launching rasa baru (untuk cartridge/POD), kalau untuk device-nya belum ada rencana,” kata Roy kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4).

Roy tidak memungkiri bahwa pandemi corona menghandirkan tantangan tersendiri bagi bisnis vape perusahaan. Diakui Roy, pihaknya sendiri sudah mulai merasakan penurunan penjualan setidaknya seminggu terakhir.

Sedikit informasi, saat ini sistem penjualan produk NCIG Indonesia Mandiri dilakukan dengan mengandalkan sistem agen. Hal ini mulai diterapkan sejak Januari 2020 lalu. Sementara ini, agen NCIG Indonesia mandiri sudah berjumlah lebih dari 200 agen.

Baca Juga: Pasar kian menantang, industri rokok elektrik dalam negeri masih bergairah

Menurut catatan Roy, agen-agen NCIG Indonesia Mandiri sudah mulai mengurangi pembelian produk ke NCIG Indonesia Mandiri seiring dengan merebaknya virus corona di Indonesia.

Roy menduga, agen-agen yang ada kini lebih memprioritaskan pengeluaran untuk membeli kebutuhan-kebutuhan sembako alih-alih menggunakan uang mereka sebagai modal untuk belanja produk.

“Mungkin sebenarnya mereka punya modal buat belanja barang untuk dijual kembali, tapi gara-gara krisis ini mau tidak mau mereka mulai kepikiran untuk membeli lebih banyak kebutuhan pokok,” ujar Roy kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4).

Baca Juga: Rencana kenaikan cukai Vape berdampak langsung bagi pelaku usaha

Roy tidak menampik bahwa kondisi yang demikian juga mempengaruhi kalkulasi target bisnis perusahaan. Menurut Roy, saat ini bahkan NCIG Indonesia Mandiri lebih memilih untuk fokus bertahan di tengah pasar yang lesu alih-alih mengejar target penjualan tertentu.

Meski begitu, Roy menegaskan bahwa hal ini tidak mengganggu agenda perusahaan untuk terus mengeluarkan varian rasa baru tahun ini. Namun demikian, kuantitas penjualan dan pendistribusiannya memang akan disesuaikan dengan kondisi pasar yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×