kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Ada Covid-19, Bukit Asam (PTBA) klaim proyek strategis masih berjalan sesuai rencana


Selasa, 14 Juli 2020 / 15:40 WIB
Ada Covid-19, Bukit Asam (PTBA) klaim proyek strategis masih berjalan sesuai rencana
ILUSTRASI. Conveyor belt (tempat pengisian batubara ke kereta api) milik PT. Bukit Asam (PTBA)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memastikan sejumlah proyek strategisnya tetap berjalan kendati terdapat tantangan dari pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia.

Salah satu proyek strategis yang sedang digarap oleh perusahaan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8. Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie mengatakan, pengerjaan proyek PLTU tersebut masih terus berlangsung dan tingkat kemajuannya sudah sekitar 40% hingga saat ini.

Ia tak menampik bahwa pengerjaan proyek PLTU Sumsel 8 sempat terganggu oleh wabah virus corona. Sebab, beberapa tenaga ahli untuk proyek tersebut berasal dari luar negeri, misalnya China. “Pembatasan perjalanan udara di masa pandemi memang mempengaruhi proses pengerjaan,” kata dia dalam jumpa pers virtual, Selasa (14/7).

Baca Juga: Antisipasi dampak Covid-19, Bukit Asam (PTBA) jajal pasar ekspor baru

Terlepas dari itu, manajemen PTBA masih optimistis proyek PLTU Sumsel 8 akan selesai tepat waktu dan Commercial Operation Date (COD) dilakukan pada kuartal I-2022 mendatang.

Asal tahu saja, PTBA membangun PLTU Sumsel 8 dengan menggandeng China Huadian Hongkong Company Ltd. Keduanya membentuk perusahaan konsorsium bernama PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP).

PLTU Sumsel 8 sendiri nantinya akan berkapasitas 2x620 megawatt (MW) dengan kebutuhan batubara mencapai 5,4 juta ton per tahun.




TERBARU

[X]
×