Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
Lebih lanjut, Arviyan mengatakan, sampai proyek DME berfokus di Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Hingga kini, proses pengerjaan proyek akan memasuki tahap engineering procurement construction (EPC). Pabrik DME yang memiliki nilai investasi sekitar US$ 2,3 miliar ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2024.
"Produk utamanya DME, selain itu kita juga buat Etanol," jelasnya.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) targetkan proyek gasifikasi batubara beroperasi akhir 2023
Arviyan mengatakan, pihaknya pun sudah dapat kesepakatan harga batubara sebagai bahan baku DME tersebut. Menurutnya, harga batubara ini akan lebih murah, berkisar di angka US$ 20 per ton.
"Kesepakatannya sekitar segitu (US$ 20 per ton), supaya kompetitif, kita bicara biaya dan nilai tambang," katanya.
Hal itu sesuai dengan apa yang pernah disebutkan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif. Menurut Arifin, sebagai insentif untuk mendorong investasi DME, pemerintah akan mengenakan harga khusus bagi batubara yang akan menjadi bahan baku gasifikasi. Harganya, berkisar di angka US$ 20 - US$ 21 per ton.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) belum akan akusisi tambang batubara dalam waktu dekat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News