Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) belum memiliki rencana akuisisi lahan tambang dalam waktu dekat.
Sekretaris Perusahaan PTBA Hadis Surya Palapa menyampaikan, ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum benar-benar melakukan akuisisi lahan tambang batubara.
Salah satunya adalah aspek teknis seperti kuantitas dan kualitas batubara yang berada di lahan bersangkutan. PTBA juga mesti memperhatikan aspek keekonomian hingga aspek legal maupun kondisi sosial-budaya di daerah lahan tambang berada.
Baca Juga: Harga batubara masih lemah, Bukit Asam (PTBA) lakukan diversifikasi bisnis
"Potensi tambang yang bisa diakuisisi tentunya harus layak secara keekonomian, baik melalui jual-beli batubara maupun usaha lain di sekitar tambang misalnya PLTU Mulut Tambang,” ujar Hadis, Rabu (4/2).
Alih-alih melakukan akuisisi tambang, PTBA memilih fokus menjalankan proyek-proyek lainnya. Salah satunya adalah proyek hilirisasi batubara. PTBA sedang menyiapkan pabrik di Tanjung Enim, Sumatera Selatan untuk mengolah batubara menjadi produk lain dengan teknologi gasifikasi.
Sebelumnya, Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin dalam keterangan resminya menyebut, teknologi tersebut akan mengonversi batubara muda menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi dimethyl ether (DME), methanol, dan mono ethylene glycol (MEG).
Dengan begitu, nantinya PTBA dapat memproduksi 1,4 juta ton DME, 300.000 ton methanol, dan 250.000 ton MEG.
Saat ini, PTBA sudah menyelesaikan studi kelayakan proyek gasifikasi batubara dan segera masuk ke tahap FEED dan EPC. Ditargetkan, pabrik pengolahan batubara tersebut dapat beroperasi pada akhir tahun 2023 mendatang.
"Total investasi untuk pengembangan gasifikasi ini adalah US$ 3,2 miliar yang mana Air Products bertindak sebagai investor di bisnis upstream dan downstream," ungkap Arviyan lewat siaran pers di keterbukaan informasi BEI, Senin (3/2) lalu.
Baca Juga: Toba Bara dan Indika Energy belum agendakan akuisisi tambang baru di tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News