Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) memastikan kegiatan produksi dari pabrik emas anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM) masih tetap berjalan meski ada konflik tambang ilegal di sekitar area penambangan BRMS di Poboya.
Direktur & Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan, konflik soal penambang ilegal sesuatu yang umum terjadi dalam industri tambang. Selain itu, saat ini pun situasi diklaim sudah mereda dan ditangani dengan baik oleh manajemen dan pihak kepolisian.
Herwin memastikan proses produksi tak ikut terdampak konflik yang terjadi. "Produksi kami tetap berjalan dengan baik," ungkap Herwin kepada Kontan, Jumat (28/10).
Sejauh ini kinerja konsisten terus ditunjukkan BRMS untuk setiap kuartalnya. Terbaru, merujuk laporan keuangan BRMS, pendapatan pada kuartal III 2022 mencapai US$ 8,32 juta. Jumlah ini naik tipis 1,03% year on year (yoy) dari kuartal III 2021 sebesar US$ 8,23 juta.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bumi Resources Minerals (BRMS) Kompak Naik pada Kuartal III
Sementara itu, laba bersih BRMS pada kuartal III 2022 mencapai US$ 6,46 juta atau turun 6,26% yoy dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 6,89 juta.
Dalam keterangan resminya, Direktur Utama BRMS Agus Projosasmito mengatakan, meskipun terjadi penurunan harga jual emas, pihaknya berhasil meningkatkan produksi emas pada kuartal III 2022.
"Oleh karenanya pendapata dari penjualan emas tetap mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Dengan telah diselesaikannya pembangunan pabrik emas kedua kami di Palu, kami berharap untuk dapat meningkatkan produksi emas kami secara bertahap dimulai pada kuartal IV 2022," kata Agus, Jumat (28/10).
Manajemen BRMS memastikan, pasca penyelesaian pabrik emas kedua di Palu, PT Citra Palu Minerals menarik pinjaman sebesar US$ 51 juta dari fasilitas kredit investasi refinancing dari BNI pada Sepember 2022.
Dari total dana tersebut, sebesar US$ 30 juta akan digunakan untuk melunasi pinjaman dari PT Adiprotek Envirodunia (“Adiprotek”) di kuartal IV 2022.
Sementara itu, sisa dana US$ 21 juta bakal dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja dan infrastruktur pendukung pengoperasian pabrik emas kedua di Palu.
Lebih rinci, pendapatan BRMS hingga kuartal III 2022 sebesar US$ 7,22 juta bersumber dari penjualan emas. Jumlah ini meningkat dari raihan periode sama ditahun sebelumnya yang sebesar US$ 5,63 juta. Sementara kontribusi jasa mining advisory pada 9 bulan pertama tahun ini mencapai US$ 1,1 juta. Capaian ini turun dari raihan kuartal III 2021 yang sebesar US$ 2,6 juta.
Sementara itu, produksi emas sampai kuartal III 2022 mencapai 124 kg dengan harga jual US$ 1,804 per troy ounce. Produksi emas BRMS pada kuartal III 2021 lalu tercatat sebesar 98 kg dengan harga jual US$ 1.731 per troy ounce.
Baca Juga: Cek Kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS) Hingga Kuartal III-2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
