Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) tengah berbenah untuk menyosong peningkatan kinerja di akhir tahun ini. Beberapa upaya dilakukan perusahaan dalam mencapai hal tersebut.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Fina Eliani, mengatakan, momentum perubahan manajemen baru di jajaran Direksi Perseroan pada RUPST tanggal 15 Juni 2023 diharapkan dapat meneruskan dan meningkatkan kinerja.
Fina menerangkan, beberapa jajaran Direksi yang bertugas saat ini adalah talent terbaik yang sudah lama berkiprah di Perseroan dan memiliki kompetensi di bidangnya yang diharapkan membawa perbaikan kinerja Perseroan ke depannya.
Manajemen baru telah melakukan upaya-upaya strategis untuk meningkatkan kinerja Perseroan di antaranya penambahan unit Kapal Isap Produksi, penerapan efisiensi di seluruh bisnis proses, peningkatan kapasitas produksi tambang primer, pembukaan tambang darat baru, serta peningkatan recovery dengan mengoptimalkan unit-unit pengolahan.
Di sisi lain, pengamanan aset Perseroan dan penegakan aturan serta kerja sama penambangan rakyat untuk mereduksi illegal mining di wilayah konsesi pertambangan Perseroan pun terus digalakkan.
Fina menerangkan, TINS berhasil mencatatkan laba positif dengan volume penjualan sebesar 8.307 metrik ton sampai dengan semester I-2023.
Kinerja ini mengingat terjadinya penurunan sebagian harga logam pada akhir semester 1 2023, di tengah permintaan global yang lemah dan peningkatan persediaan logam timah di gudang LME yang mengakibatkan harga logam timah bergerak fluktuatif cenderung menurun.
Lebih lanjut, Fina menyampaikan kondisi harga jual rerata logam timah dan cuaca yang belum mendukung sampai dengan semester 1-2023 masih menjadi penyebab penurunan produksi timah yang menggerus laba bersih Perseroan.
"Saat ini kepercayaan pihak kreditur atau institusi keuangan terhadap Perseroan masih kuat," kata Fina dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (31/8).
Sebagai informasi, pada kuartal II 2023, TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 7.755 ton atau tercapai 78% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 9.901 ton.
Adapun produksi logam timah sebesar 8.100 metrik ton atau tercapai 92% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8.805 metrik ton, serta penjualan logam timah sebesar 8.307 metrik ton atau tercapai 84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 9.942 metrik ton.
Harga jual rerata logam timah sebesar US$ 26.828 per metrik ton atau lebih rendah 35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 41.110 per metrik ton.
Berdasarkan laporan kinerja perusahaan, dari produksi dan penjualan logam timah yang dihasilkan pada kuartal II 2023, TINS berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 4,57 triliun sehingga menghasilkan EBITDA sebesar Rp 533,6 miliar dan laba tahun berjalan sebesar Rp 16,2 miliar.
Posisi nilai aset TINS pada kuartal II 2023 sebesar Rp 12,80 triliun, sementara posisi liabilitas sebesar Rp 6,12 triliun, naik 2% dibandingkan posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp 6,02 triliun.
Di samping itu, pinjaman bank dan utang obligasi pada kuartal II turun menjadi Rp 2,72 triliun dari sebelumnya Rp 2,77 triliun. Posisi ekuitas sebesar Rp 6,68 triliun, turun 5% dibandingkan posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp 7,04 triliun seiring dengan pembagian dividen yang dicadangkan.
Indikator keuangan TINS menunjukkan hasil yang baik terlihat dari beberapa rasio keuangan penting di antaranya Quick Ratio sebesar 48%, Current Ratio sebesar 206%, Debt to Asset Ratio sebesar 21%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 41%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News