kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Ada nasi jamblang asli di atas gerbong


Selasa, 05 April 2016 / 13:57 WIB
Ada nasi jamblang asli di atas gerbong


Reporter: Roy Franedya | Editor: S.S. Kurniawan

Naik keretaapi, tut, tut, tut. Siapa hendak turut? Kini bisa menikmati berbagai kuliner khas kota-kota yang dilewati si ular besi, lo.

Tak sekadar khas, bermacam makanan itu hasil racikan kedai-kedai yang terkenal dan melegenda di daerah asalnya.

Sebut saja, Nasi Jamblang Mang Dharma di Cirebon, Tempe Mendoan Eco 21 di Purwokerto, Lunpia Delight dan Moaci Gemini di Semarang, serta Gudeg Bu Tjitro, Jogja.

Mulai 11 Maret 2016 lalu, penumpang keretaapi PT Kereta Api Indonesia (KAI) bisa menikmati beraneka ragam kudapan nusantara tersebut.

Pada tahap awal sajian ini baru ditawarkan kepada penumpang KA Argo Lawu, KA Argo Dwipangga, KA Senja Utama Solo Balapan, KA Jaka Tingkir, KA Bengawan, serta KA Purwojaya.

I Teguh Budiarto, Direktur Utama PT Reska Multi Usaha, mengatakan, penambahan menu itu bertujuan memanjakan para penumpang keretaapi.  “Juga membantu meningkatkan usaha kecil menengah (UKM) serta mengenalkan beberapa makanan khas daerah,” ujarnya.

Reska Multi adalah anak usaha KAI di lini bisnis restorasi kereta, katering, dan kafe.

Selain itu, Nyoman Suardhita, Manajer Hubungan Masyarakat Reska Multi, menambahkan, kehadiran makanan khas sejumlah kota itu untuk meningkatkan kenyamanan penumpang dalam perjalanan. Penumpang tidak perlu lagi repot-repot membawa makanan dari luar karena di dalam keretaapi tersedia berbagai pilihan.

Tawaran makanan asli Indonesia itu juga untuk memanjakan para penumpang pecinta kuliner nusantara. Sering sekali penumpang ingin mencicipi makanan tradisional khas kota-kota yang dilalui keretaapi.

Tapi, mereka tidak bisa turun lantaran keretaapi tak berhenti di stasiun di kota tersebut. Atau, keretaapi itu berhenti tapi hanya sesaat sehingga tak cukup waktunya bagi penumpang untuk membeli makanan. “Nah, kami ingin memberikan sebuah sensasi baru berupa wisata kuliner nusantara di atas keretaapi,” kata Nyoman.

Dalam menentukan makanan tradisional yang akan ditawarkan di dalam keretaapi selama perjalanan, Reska Multi memberlakukan sejumlah syarat.

Pertama, makanan itu selama ini menjadi buruan para pecinta kuliner nusantara.

Kedua, makanan itu buatan kedai yang populer dan menjadi legenda di daerah asalnya.

Ketiga, tidak berkuah sehingga enggak merepotkan penumpang ketika disantap di atas kereta atau untuk dijadikan oleh-oleh.

Untuk menjaga cita rasa, Reska Multi mengambil makanan tradisional ini langsung dari si pembuatnya.

Karena itulah, penumpang yang ingin mencicipi makanan itu harus memesan kepada prama dan prami, sebutan bagi petugas khusus yang melayani penjualan makanan dan minuman resmi di atas keretaapi, dua jam sebelum keretaapi berhenti di stasiun di kota asal kuliner itu.

Dengan begitu ada waktu untuk kedai menyiapkan dan mengantarkan pesanan tersebut ke stasiun.

Contohnya, penumpang keretaapi yang berangkat dari Gambir menuju Solo ingin menik-mati nasi jamblang khas kota udang. Dua jam sebelum keretaapi berhenti di Stasiun Cirebon, mereka sudah harus memesannya.

“Jika sudah lewat Cirebon, tidak bisa dilayani karena pemberhentian berikutnya, kan, makanan khasnya berbeda,” ucap Nyoman.

Makanan cepat saji

Selain kuliner nusantara, Reska Multi juga menyediakan makanan populer dengan tajuk Ready to Eat. Perusahaan yang berdiri tahun 2003 ini menggandeng jaringan restoran makanan cepat saji Hoka Hoka Bento (HokBen) dan McDonald’s (McD).

Tapi, tidak semua jenis makanan tersedia. HokBen hanya menawarkan Paket Chicken Teriyaki 1 dan Hoka Hemat 1. Sedangkan McD menyediakan cheese burger dan Paket Panas 1.

Menurut Nyoman, tidak ada alasan khusus dalam pemilihan HokBen dan McD sebagai mitra. Sejatinya, Reska Multi mengundang beberapa jaringan restoran makanan cepat saji untuk bergabung dengan restorasi keretaapi. Tapi, yang menerima pinangan lantaran lebih siap baru HokBen dan McD.

Sistemnya sama dengan kuliner nusantara. Reska Multi mengambil makanan langsung dari gerai HokBen dan McD di kota-kota yang menjadi tempat perhentian keretaapi.

Ke depan, Reska Multi akan mengundang restoran makanan cepat saji yang produknya sering dibeli dan dibawa penumpang ke dalam keretaapi. “Dalam waktu dekat akan ada piza,” ujar Nyoman tanpa mau menyebut nama restonya.

Begitu juga dengan makanan tradisional khas Indonesia, Reska Multi berencana menambah daftarnya seiring perluasan layanan ini di KA lainnya. Tahun ini perusahaan yang juga mengurus bisnis service on train (SOT), perparkiran, dan kios ini menargetkan bisa menawarkan kuliner nusantara di seluruh KA di Pulau Jawa.

Sayang, Nyoman tidak bersedia mengungkapkan seberapa besar dampak keberadaan sajian baru tersebut bagi peningkatan pendapatan Reska Multi. Ia juga menolak membeberkan sistem bagi hasil yang diterapkan kepada para mitra.

“Soal harga, kami pastikan tidak mahal. Yang terpenting dari tam-bahan menu ini adalah pelanggan tidak akan mengeluh lagi tentang harga makanan yang mahal dan rasa yang tak keruan di keretaapi,” tegas Nyoman.

Kelak, Reska Multi juga akan menjajakan suvenir khas daerah tertentu di keretaapi. Berbagai buah tangan ini akan dibuat oleh para perajin yang bekerjasama dengan mereka.

Selamat berkereta dan menikmati kuliner. Tut, tut, tut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×