kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ada pasokan 4.508 kamar hotel di Bali tahun ini


Selasa, 03 April 2012 / 15:56 WIB
Ada pasokan 4.508 kamar hotel di Bali tahun ini
ILUSTRASI. Seorang petugas menunjukkan koleksi lempengan emas di Pegadaian Galeri24, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (9/3/2021). ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Edy Can


JAKARTA. Industri perhotelan menganggap Bali masih menjadi magnet bagi wisatawan. Berdasarkan riset Knight Frank, tahun ini bakal ada tambahan 4.508 kamar hotel di Pulau Dewata.

Jika dijumlahkan hingga tahun depan, total pasokan baru mencapai 7.109 kamar dari 41 proyek yang saat ini tengah dibangun. Secara keseluruhan, hotel bintang empat masih mendominasi pangsa pasar pasokan baru sebesar 41,1%, disusul bintang tiga dan lima masing-masing sebesar 31% dan 27,8%.

Berdasarkan lokasi, pasokan kamar terbanyak berada di Kuta. Totalnya ada sebanyak 1.542 kamar. Setelah itu ada di kawasan Nusa Dua sebanyak 1.003 kamar. Selanjutnya di Seminyak 850 kamar, Sanur 835 kamar dan Legian 486 kamar.

Sebagai perbandingan, sepanjang tahun lalu pasokan hotel di Bali sudah bertambah 1.850 kamar. Hampir separuh dari seluruh pasokan hotel yang ada, atau sebanyak 10.099 kamar merupakan hotel berbintang 5.

Tarif sewa naik

Seiring penambahan kamar, tarif sewa juga naik. Knight Frank mencatat tarif kamar rata-rata untuk hotel berbintang 3-5 di akhir tahun lalu sebesar US$ 112,21 per malam atau naik 8,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Kendati tarif terus mahal, turis tetap memburu hotel di Bali. Tingkat okupansi rata-rata tahun lalu merangkak sebesar 8% menjadi 74,19% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Senior Manager Research Knight Frank Hasan Pamudji memprediksi, tarif kamar hotel di Bali tahun ini akan naik lagi dengan kisaran 5%-10%. Menurutnya, kenaikan tersebut untuk mengantisipasi kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang merupakan biaya operasional terbesar industri perhotelan.

Di sisi lain, Hasan juga memperkirakan tingkat okupansi akan mengalami penurunan karena banyaknya jumlah pasokan baru yang masuk ke pasar pada tahun ini. "Tingkat okupansi akan menurun ke angka 70%, dengan asumsi permintaan tetap naik 10%-15%" ujar Hasan kepada KONTAN, Selasa (3/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×