Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk mendorong konsumsi menjelang lebaran. Anggaran itu untuk mensubsidi ongkos kirim pada belanja melalui sistem elektronik.
Rencananya, upaya peningkatan konsumsi melalui program hari belanja nasional akan dilakukan pada 10 hari dan 5 hari menjelang hari raya Idul Fitri.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga mengatakan terkait rencana subsidi ongkir tersebut pihaknya masih menunggu konfirmasi pemerintah.
“Tapi pada dasarnya para marketplace dan e-commerce juga sedang menyiapkan hari belanja online Ramadan, tapi untuk subsidi ongkir lebih baik kita sama-sama menunggu dari arahan Pemerintah fix atau tidaknya,” jelas Bima kepada Kontan.co.id, Jumat (23/4).
Baca Juga: Pandemi dan e-commerce bikin transaksi mobile banking dan fintech payment melesat
Dengan demikian, idEA pun belum dapat memproyeksikan berapa kenaikan transaksi e-commerce dengan adanya rencana subsidi ongkir dari pemerintah.
Lebih lanjut, Bima juga bilang bahwa dampak pandemi Covid-19 telah merubah prilaku dari para pengguna dari yang sebelumnya offline menjadi online. Untuk itu, ia pun berharap transaksi pembelian online akan terus meningkat di tahun ini.
“Kita belum bisa proyeksikan berapa kenaikan transaksi pembelian, karena kali ini situasinya berbeda. Kalau tahun lalu orang lebarannya masih pandemi, dan tahun ini lebarannya ada larangan mudik. Sehingga ini menjadi pemicu adanya peningkatan,” tutupnya.
Selanjutnya: Nilai transaksi e-commerce diproyeksi bisa mencapai US$ 60 miliar tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News