Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimistis target lifting minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605.000 barel per hari (bph) bakal tercapai seiring tambahan produksi dari sejumlah lapangan migas.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan, hingga Mei 2025 realisasi lifting minyak sudah menyentuh 567.900 bph atau 94% dari target APBN. Dengan tren produksi yang terus meningkat, terutama setelah tambahan produksi dari Blok Cepu dan Medco di bulan Mei, SKK Migas memperkirakan capaian hingga akhir tahun bisa mencapai 100% atau sekitar 605.000 barel per hari.
“Kemarin baru diresmikan [di blok] Cepu, itu akan naik di bulan Juli tambahannya 30.000 barel oleh per hari, sehingga sudah bisa melebihi target daripada APBN di bulan Juli dan seterusnya,” kata Djoko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Selasa (1/7).
Baca Juga: ESDM Targetkan Lifting Minyak Capai 610.000 Barel per Hari di RAPBN 2026
Produksi dari Medco juga telah memberikan kontribusi signifikan. Medco tercatat sudah on-stream proyek Lapangan Terubuk dan Forel sejak Mei dan mulai melakukan lifting pada 11 Juni lalu.
Djoko menambahkan, outlook produksi minyak sampai akhir tahun bervariasi tergantung skenario yang terjadi. Dalam skenario rendah (low case), produksi diperkirakan berada di angka 601.296 barel per hari.
Sementara dalam skenario menengah (mid case), bisa mencapai 634.807 barel per hari pada Desember. Dan pada skenario tinggi (high case) 641.807 barel per hari.
Baca Juga: Menteri ESDM Optimistis Target Lifting Minyak APBN 2025 Sebesar 605.000 Bph Tercapai
SKK Migas juga menyoroti perlunya dukungan pemangku kepentingan agar capaian produksi tidak terganggu. Salah satu usulan adalah agar ExxonMobil menunda rencana perawatan (maintenance) fasilitas produksi hingga Januari 2026.
“Kami berharap mohon dukungan bapak-bapak ibu pimpinan dan anggota Komisi XII untuk berupaya juga, bicara kita sama-sama dengan Exxon agar perawatan maintenance-nya ditunda Januari, Pak. Karena kalau dilakukan, harus ditutup dulu semua produksinya sehingga turun itu Pak di Exxon sampai 580.000 bph," jelas Djoko.
Untuk tahun 2026, SKK Migas menargetkan lifting minyak berada di kisaran 600.000–610.000 barel per hari. Djoko berharap tambahan produksi dari beberapa lapangan yang dijadwalkan on-stream pada September bisa menjaga grafik produksi tetap pada jalur high case.
Selanjutnya: Jamkrindo Mantapkan Transformasi di Usia ke-55, Perkuat Peran Penjamin UMKM
Menarik Dibaca: Bongkar Rahasia, 6 Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cepat dan Berkelanjutan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News