kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adaro: Balangan jadi tambahan produksi


Jumat, 15 Agustus 2014 / 12:22 WIB
Adaro: Balangan jadi tambahan produksi
ILUSTRASI. Kontan - BRI Kilas Online


Reporter: Azis Husaini | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk mencatat kenaikan produksi batubara pada semester I-2014. Perusahaan dengan kode saham ADRO ini memproduksi sebanyak 27,83 juta ton batubara, atau naik 11,6% jika dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun lalu yakni 24,94 juta ton. Salah satu penyumbang kenaikan produksi berasal dari tambang Balangan yang mulai produksi pada kuartal II-2014.

Head of Investor Relations & Corporate Secretary Adaro Energy Tbk Cameron Tough bilang, tambang Balangan tersebut dikelola PT Semesta Centramas (SCM), salah satu tambang dari tiga perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang diakuisisi  oleh Adaro pada tahun 2013. "Batubara dari tambang SCM itu diberi merek Balangan Coal. Kami mulai produksi 77.335 ton dan sudah ekspor 53.274 ton ke Thailand," ungkap dia, Kamis (14/8).

Produksi di tambang Balangan diharapkan bisa mencapai 1 juta ton tahun ini. Saat ini, Adaro memiliki empat tambang, yakni, tambang Tutupan, Paringin, Wara, dan yang baru Balangan Coal. Keempatnya berada di Kalimantan Selatan.

Dia menyebut, tahun ini tetap fokus meningkatkan efesiensi dan produktivitas operasi, mempertahankan pasokan batubara bagi pelanggan. "Walaupun harga batubara masih lemah, kami tetap berada pada posisi yang tepat untuk mencapai target tahun ini yang mencapai 54 juta ton sampai 56 juta ton," ujar dia.

Maklum, dampak pelemahan harga batubara bagi Adaro tidak masalah. Sebab, mayoritas penjualan berdurasi 5-10 tahun dengan harga per tahun di negosiasi.

Penjualan batubara Adaro ditujukan ke beberapa negara, pertama ke Indonesia sebesar 22%, India sebanyak 16%, China 13%, Jepang 10%, Korea 9%, Spanyol 7%, Hong Kong 7%, Malaysia 6%, dan lainnya 10%. "Kami bertahan sebagai pemasok utama bagi pasar domestik," imbuh dia.

Pada kuartal II-2014 ini juga, manajemen ADRO tengah fokus melakukan pengeboran eksplorasi tambang dengan total lubang yang dibor mencapai 154. Adapun biaya yang telah dikucurkan sebesar US$ 635.288. "Aktivitas eksplorasi untuk mendapatkan data geologis," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×