Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Resmi mengakuisisi tambang batubara Kestrel milik Rio Tinto, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) belum bisa nikmati keuntungan tambang tersebut tahun ini. Meskipun begitu, ADRO tetap optimistis bahwa dampak dan konstribusi akuisisi tersebut ke laporan keuangan bakal signifikan tahun depan.
Direktur Keuangan ADRO, David Tendia menjelaskan, meskipun akuisisi sudah rampung, namun kontribusi tambang Kestrel belum akan signifikan. Meskipun begitu, emiten energi tersebut melihat potensi yang bisa diserap perusahaan dari tambang Kestrel masih cukup banyak.
"Sekarang kita baru dapat, kita akan melihat dan pelari dulu asetnya dulu, dimana kemungkinan kemungkinan yang bisa ditingkatkan. Setelah itu, baru kita bisa planing tahun depan bisa produksi berapa, sembari mempertimbangkan harga batubara," kata David, Rabu (29/8).
Adaro juga akan melakukan penataan potensi tambang Kestrel yang akan dimanfaatkan. Sehingga, tahun ini perusahaan akan fokus untuk merancang rencana jangka panjang dari pemanfaatan tambang tersebut. "Kontribusinya pasti bagus dan kita sendiri melihat itu. Tapi kalau untuk angka tepatnya masih belum bisa," ungkapnya.
Direktur ADRO, Mohammad Syah Indra Aman menjelaskan, produksi batubara tambang Kestrel tahun lalu mencapai 4,25 Mt. Komposisinya, 80% merupakan hardgrove coal dan sisanya termal coal yang memiliki kandungan kalori tinggi.
"Tinggal dilihat indeks hardgrove coal-nya berapa. Tapi ini sudah akhir Agustus, kadi kontribus (Kestrel) ke ADRO memang belum tahun ini, 2019 bisa dilihat," tandasnya.
Sebagai informasi, kepemilikan atas Kestrel saat ini meliputi Kestrel Coal Resources Pty Ltd (80%) dan Mitsui Coal Australia (20%). Kestrel Coal Resources Pty Ltd merupakan perusahaan patungan yang dibentuk Adaro Energy (48%) dan EMR (52%).
Kestrel merupakan aset batu bara metalurgi berkualitas yang memiliki basis sumber daya dengan usia yang panjang, infrastruktur yang solid dan tenaga kerja yang berkeahlian tinggi.
Tambang ini terletak 40 kilometer di utara kota Emerald yang berada di area batu bara Bowen Basin di tengah negara bagian Queensland. Pada 2017, Kestrel memproduksi 4,25 Mt batu bara metalurgi berkualitas tinggi dan memiliki cadangan yang dapat dijual (marketable reserves) sebesar 146 Mt dan sumber daya sebesar 241 Mt.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News