kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Adaro Energy (ADRO) memperkuat lini bisnis air bersih


Jumat, 16 November 2018 / 19:20 WIB
Adaro Energy (ADRO) memperkuat lini bisnis air bersih
ILUSTRASI. Logo PT Adaro Energy Tbk


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya yaitu PT Adaro Tirta Mandiri (Adaro Water) terus melakukan pengembangan lini bisnis air bersih.

Sebagai informasi, sejak tahun lalu Adaro Water telah mengoperasikan tiga aset berupa intalasi pengelolaan air minum di tiga lokasi yang berbeda. Pengelolaan air ini berada di Gresik (Jawa Timur), Banjar Baru (Kalimantan Selatan) dan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan, pihaknya menargetkan kapasitas infrastruktur air di dalam Group Adaro Water mencapai 4.000 liter per detik dalam waktu empat tahun mendatang.

"Adaro Water akan terus melakukan pengembangan bisnis, salah satunya melalui partisipasi dalam tender-tender proyek air bersih di Indonesia yang memiliki potensi usaha yang baik dan menjanjikan," katanya pada Kontan.co.id, Jumat (16/11).

Selain itu, tak menutup kemungkinan apabila ADRO melakukan akuisisi usaha atapun menggalang kerjasama dengan mitra usaha lainnya yang berkecimpung dalam bisnis usaha yang sejenis.

Nadira mengungkapkan, lini bisnis ini ke depannya cukup menjanjikan. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), sampai tahun 2016, pencapaian akses air minum baru mencapai 71,14%. Sementara, kontribusi air minum perpipaan sendiri diperkirakan baru mencapai 26%.

"Pada dasarnya akses terhadap air bersih merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat dan perekonomian suatu negara. Kekurangan air bersih akan berdampak negatif pada kualitas kehidupan masyarakat dan kesinambungan kinerja dari industri-industri dari sektor riil," ujar Nadira.

Saat ini, dari tiga aset berupa instalasi pengelolaan air minum di tiga lokasi yang dimiliki ADRO, memiliki total kapasitas sesuai kontrak kerjasama sebesar 1.220 liter per detik.

"Tahun depan diharapkan Adaro Water akan mulai menjadi salah satu pilar bisnis utama Group Adaro yang berkelanjutan dan mampu menambah kontribusi pendapatan Group Adaro di luar bisnis utama," terangnya.

Guna merealisasikan rencana penambahan kapasitas infrastruktur air ini, Nadira tak bisa merinci lebih detail terkait dana investasinya. Yang terang, untuk tahun ini belanja modal ADRO sebesar US$ 750 juta hingga US$ 900 juta, salah satunya untuk rencana penambahan kapasitas infrastruktur untuk Adaro Water.

Per September 2018, ADRO sudah membelanjakan belanja modal sebesar US$ 339 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×