Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan menambah sumber produksi bahan baku. Melalui anak perusahaan PT Adhi Persada Beton, perusahaan itu berencana membangun dua pabrik beton di Jawa pada tahun ini.
Adhi Karya juga menargetkan jadwal operasional pabrik tersebut pada tahun ini juga. Hanya saja, manajemen perusahaan masih merahasiakan detail rancangan pabriknya.
Yang pasti, rencana pembangunan pabrik kali ini bukan berangkat dari niat Adhi Karya untuk ekspansi produksi. "Pembangunan pabrik untuk menunjang mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT)," terang Ki Syahgolang Permata, Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk kepada KONTAN Kamis (14/4).
Mengingatkan saja, Adhi Karya mendapatkan mandat dari pemerintah untuk membangun prasarana kereta api ringan. Mandat itu tertuang dalam Peraturan Presiden 98/2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/LRT Terintegrasi Di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.
Menurut pasal 7 Perpres tersebut, nanti pemerintah akan mengalihkan prasarana LRT yang telah dibangun Adhi Karya. Selanjutnya, perusahaan pelat merah itu akan mendapatkan ganti atas semua biaya yang dikeluarkan.
Adhi Karya menganggarkan dana investasi Rp 70 miliar untuk membangun dua pabrik tadi. Dana tersebut adalah bagian dari dana belanja modal alias capital expenditure 2016 yakni total sebesar Rp 1,1 triliun. Sebagai catatan, dari alokasi belanja modal ini, Adhi Karya menyisihkan Rp 404 miliar untuk belanja aset tetap. Temasuk di dalamnya membangun pabrik.
Sembari mempersiapkan pembangunan pabrik anyar, Adhi Persada Beton berupaya menyelesaikan pesanan beton yang sudah ada di tangan. Pesanan itu antara lain dari proyek tol Cikampek–Palimanan, proyek tol Gempol–Pasuruan. proyek rehabilitasi Pelabuhan Tanjung Priok serta proyek apartemen Grand Dhika.
Adhi Persada Beton memenuhi pesanan beton dari dua pabrik yang sudah beroperasi. Keduanya yakni pabrik beton di Sadang, Jawa Barat dan Mojokerto, Jawa Timur.
Sepanjang tahun 2016, Adhi Persada Beton menargetkan mengantongi kontrak anyar senilai Rp 2,3 triliun. Target kontrak tersebut memang belum seberapa jika dibandingkan dengan target kontrak anyar Adhi Karya, yakni Rp 25,1 triliun.
Sebelumnya, manajemen Adhi Karya mengatakan telah mengantongi kontrak anyar senilai Rp 1,7 triliun dari Januari hingga Februari 2016. Nilai tersebut setara 6,77% dari target kontrak baru yang dipatok tahun ini yakni Rp 25,1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News