Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mulai membaik di awal tahun ini. Buktinya, perusahaan berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 3 triliun di kuartal I-2021.
"Sampai Maret 2021, kontrak baru sudah mencapai Rp 3 triliun yang dikantongi," kata Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson dalam webinar Mengukur Infrastruktur, Selasa (21/4).
Namun, jumlah tersebut masih 12,5% dari target kontrak baru yang ditetapkan perusahaan di tahun ini. Asal tahu saja, ADHI menargetkan perolehan kontrak baru sekitar Rp 24 triliun sampai Rp 25 triliun di tahun ini.
Target ini naik 21,82% dari realisasi kontrak baru di tahun lalu yang sebesar Rp 19,7 triliun. Adapun, sampai saat ini proyek strategis nasional (PSN) yang dimiliki perusahaan berjumlah 25 proyek.
Ia juga mengatakan sampai saat ini total proyek PSN yang digarap ADHI mencapai 25 proyek diantaranya yakni Proyek Tol Sigli-Banda Aceh, Proyek Bendungan Wey Sekampung, proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek hingga Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo.
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) incar proyek infrastruktur penunjang di pembangunan ibu kota baru
Adapun beberapa proyek juga di targetkan dapat selesai di tahun ini. Seperti proyek jalan tol Sigli-Banda Aceh yang memiliki total kontrak sebesar Rp 7,7 triliun.
“Sampai dengan Maret 2021 progres jalan tol Sigli-Banda Aceh sudah mencapai 67,9%. Seksi 3 dan seksi 4 sudah 100%, sementara seksi 1 baru 39,5%, seksi 2 74,8%,” tambahnya.
Sedangkan untuk proyek LRT Jabodebek dengan total kontrak sebesar Rp 23,3 triliun, ADHI menargetkan untuk semua lintas layanan yang meliputi lintas layanan 1, 2, dan 3 juga kelar pada akhir tahun ini. Adapun total pembayaran interim sudah sebesar Rp 13,3 triliun termasuk pajak.
“Progresnya sudah sekitar 83,5%. Sedangkan pengoperasian LRT Jabodebek baru bisa dilakukan tahun 2022 karena setelah selesai dibangun harus melalui serangkaian pengujian diantaranya sistem signaling dan lainnya,” katanya.
Entus bilang, total proyek ADHI, anggota indeks Kompas100 ini, yang sedang berjalan secara keseluruhan mencapai 248 proyek dengan rincian 164 proyek konstruksi dan 33 lainnya adalah proyek properti.
Adapun ADHI juga telah menyiapkan sejumlah strategi yang akan dijalankan tahun ini diantaranya strategi operasional dan strategi keuangan. Dari sisi operasional ADHI akan melakukan peningkatan produktivitas dengan tetap menjaga protokol Covid-19, menargetkan beberapa proyek investasi kepemilikan minoritas dengan tetap selektif dalam pemilihannya, penciptaan recurring income, dan penguatan pemasaran sektor properti.
“Sedangkan dari sisi finansial, ADHI akan melakukan efisiensi internal, relaksasi perbankan, pengetatan belanja modal dan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk percepatan pembayaran proyek besar,” tambahnya.
Dengan strategi tersebut, ADHI pun memproyeksikan kenaikan pendapatan perusahaan di tahun ini bisa sekitar 20%-25%.
Selain itu, ADHI juga mencanangkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 3,3 triliun. “Rencana penggunaan capex sendiri Rp 2,4 triliun akan digunakan untuk penyertaan ke proyek investasi dan sisanya untuk aset tetap,” pungkas Entus.
Selanjutnya: Wika Gedung (WEGE) raih kontrak baru sebesar Rp 754,87 miliar di kuartal I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News