Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Belanja modal (capex), PT Adhi Karya Tbk bakal bertambah tebal tahun ini mencapai Rp 2 triliun. Pasalnya, BUMN konstruksi ini kemungkinan memperoleh suntikan dana melalui penyertaan modal negara (PMN).
Sebelumnya, Adhi telah mengalokasikan capex senilai Rp 800 miliar. “Nah kalau ada PMN kan beda lagi. Nanti akan langsung masuk capex (capital expenditure),” kata Kiswodarmawan, Direktur Utama PT Adhi Karya kepada Kontan baru-baru ini.
Walaupun nantinya akan dimasukkan dalam anggaran belanja modal perseroan, tetapi dana hasil PMN akan digunakan khusus untuk menggarap proyek monorel. Menurutnya setelah pendapatkan persetujuan pihak DPR dan dananya cair, Adhi Karya tak akan menunggu lama untuk segera memulai proyek monorel Jakarta Link Transportation (JLT).
Lanjutnya, perseroan juga akan segera mengakukan izin proyek tersebut ke Kementerian Koordinator Perekonomian untuk kemudian diterbitkan Peraturan Presiden (Perpers). Meski masih menunggu proses perizinan, Kiswo memperkirakan hal tersebut tidak akan memakan waktu lama. “Kita akan urus. Tidak ada masalah kok soal izin,” tegasnya.
Proyek JLT ini digagas Adhi bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain seperti PT Jasa Marga, PT INKA, PT Telkom dan PT LEN Industri. Nantinya mereka akan membentuk anak usaha sendiri untuk mengelola proyek monorel sepanjang 52 km yang menghubungkan Kuningan-Bekasi Timur dan Cawang-Cibubur. Rencananya monorel tersebut akan memiliki depo berkonsep transit oriented development (TOD), di Bekasi Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News