Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Sepanjang empat bulan pertama tahun ini, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 4,4 triliun. Perolehan tersebut setara dengan 20,9% dari total target yang ditetapkan perusahaan tahun ini yakni Rp 21 triliun.
Pencapaian Adhi ini masih didominasi dari proyek swasta dengan konstribusi sebesar 39,2%, kemudian dari proyek BUMN sebesar 36,4% dan proyek pemerintah menyumbang 24,4%.
"Sedangkan dari sisi jenis pekerjaannya, kontrak anyar perusahaan diperoleh dari proyek gedung 63,6%, jalan dan jembatan 23,3% dan infrastruktur lainnya 13,1%," kata Ki Syahgolang, Sekretaris Perusahaan ADHI, Selasa (16/5).
Meskipun perolehan masih minim, namun ADHI optimistis bisa mencapai target yang dipatok hingga akhir tahun ini. Pasalnya, perseroan yakin di paruh kedua mendatang masih banyak proyek-proyek yang akan bergulir.
Adapun perolehan kontrak baru tersebut diluar dari proyek Light Rapid Transit (LRT) Jabodetabek yang sudah didapat perseroan sebesar Rp 23 triliun. Pemisahan dilakukan lantaran LRT merupakan proyek strategis nasional yang hanya akan diperoleh sekali.
Adapun proyek yang didapat ADHI Januari sampai April 2017, diantaranya tol Serpong-Kunciran Rp 354,7 miliar, TPA Banjar Bakula Banjarmasin Rp 130,2 miliar, TBS Asiana Tower II Rp 100 miliar, proyek Struktur Apartemen Pancoran Riverside senilai Rp 435 miliar.
Kemudian, Design and Build Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 6-10 Jakarta Utara Rp 215,4 miliar, Revitalisasi Pabrik Gula Mojo Sragen Rp 204,5 miliar, Design and Build Pembangunan Rumah Susun di Jalan Rorotan IV Cilincing Jakarta Utara Rp 177,8 miliar dan Apartemen Mardhika Park Tambun Rp167,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News