Adskom dapat kucuran dana lagi akhir Juni 2015

Reporter: Namira Daufina | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Perusahaan digital advertising technology, Adskom mengaku sedang memasuki tahap akhir proses suntikan dana investasinya. Adskom akan menggunakan dana investasi tersebut untuk membidik publishers (mitra) dan pengembangan perusahaan hingga akhir 2015.

“Sudah hampir closing proses investasinya dengan salah satu investor asing,” kata Italo Gani, Chief  Executive Officer (CEO) Adskom di kantor Adskom, Jakarta kepada KONTAN Jumat (19/6).

Namun Italo enggan membocorkan berapa besaran dana investasi yang akan masuk itu, dan siapa investornya.  Yang pasti, kata Italo, dana investasi itu masuk akhir Juni 2015 ini.

Sebelumnya, pada November 2014 lalu Adskom mendapatkan kucuran US$ 850.000 dari beberapa investor, seperti Digital Garage, East Ventures, Beenos Plaza dan Skystar Capital.

Setelah mendapatkan dana investasi, Adskom akan menggiatkan upaya mendekati perusahaan-perusahaan e-commerce besar di Indonesia. “Jika saat ini dikategorikan ada 10 perusahaan e-commerce terbaik di Indonesia, kita sudah berhasil bekerja sama dengan 5 di antaranya. 50% lagi segera menyusul harapannya sebelum akhir 2015,” papar Italo.

Adskom menyasar e-commerce karena menurutnya e-commerce di Indonesia sangat menjanjikan. “Kebanyakan kalau brand fokus beriklan bukan di digital, kalau e-commerce memang mencari peluang di digital ini sesuai dengan apa yang Adskom tawarkan,” tambah Italo.

Untuk publishers (mitra) sampai Juni 2015 tercatat sudah lebih dari 200 publishers premium bermitra dengan Adskom. Premium di sini maksudnya, perusahaan yang mengelola suatu web,  bukan perorangan dengan blog.

Dengan angka ini, Adskom mencatatkan pertumbuhan mitra premium sekitar 100% dibanding Agustus 2014  dengan sekitar 100 premium publishers.

“Peluang masih besar dan Adskom menggunakan teknik pendekatan yang berbeda dengan agency lainnya,” kata Italo.

Sebagai gambaran, Adskom menggunakan teknik Data Management Program untuk membantu penerbit (publishers) menggaet segmen yang dituju dan membantu publishers meningkatkan pendapatan mereka melalui iklan digital.

Setiap pengguna internet akan dilacak dan ditandai lewat cookies (rekam jejak akses website pengguna di internet). Setelah itu, mesin akan mengelompokkan pengguna ke dalam kategori segmen ketertarikan, misalnya food lovers, travelers, sport fans dan sebagainya. Data itu akan menjadi panduan bagi Adskom untuk mengarahkan pengguna ke iklan yang sesuai.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Industri

Adskom buka kantor di Silicon Valley

Industri

Adskom gaet modal dari investor baru