kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

AGE dari Thailand investasi tambang di Indonesia


Rabu, 21 Maret 2012 / 09:58 WIB
AGE dari Thailand investasi tambang di Indonesia
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,87% ke level 6.301,13 pada Senin (22/3). IHSG terbebani mayoritas saham big cap yang memerah.


Reporter: Asnil Bambani Amri, Bangkok Post | Editor: Asnil Amri

BANGKOK. Asia Green Energy (AGE), perusahaan energi asal Thailand berniat investasi 1,5 miliar sampai 2 miliar baht di Indonesia. Perusahaan yang listing di bursa Bangkok ini akan membangun perusahaan tambang batubara berkapasitas 10 juta ton di Indonesia.

Panom Kuansataporn, Managing Director AGE mengatakan, pabrik ini diharapkan selesai semester I tahun ini. Untuk membangun pabrik ini, AGE mengalokasikan anggaran 800 juta baht dari arus kas perusahaan, sekitar 1 miliar baht lagi berasal dari pinjaman perbankan.

Direksi AGE menyatakan sudah menyetujui pendirian perusahaan di Indonesia itu dengan nilai investasi sebesar US$ 1 juta.

Panom menjelaskan, sebelum melakukan investasi, perusahaan sudah melakukan pembicaraan dengan 4 sampai 5 perusahaan tambang batubara yang ada di Indonesia. Panom mengaku sudah mendapatkan kepastian soal kehadiran investasi asing di sektor pertambangan.

"Rumor pemerintah Indonesia membatasi investasi asing di pertambangan batubara telah diumumkan," katanya.

AGE saat ini bersikeras untuk investasi di Indonesia agar 10 tahun mendatang perusahaan bisa mengakuisisi bisnis batubara lagi di Indonesia.

Tahun ini, AGE menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 40% menjadi 7 miliar baht, naik dari realisasi tahun lalu sebesar 5,27 miliar bath. Laba bersih AGE tahun lalu tercatat sebesar 260 juta baht, naik dari realisasi laba bersih tahun 2010 sebesar 127 juta bath.

"Kenaikan permintaan energi di India dan China akan mendorong pertumbuhan ASEAN, termasuk pertumbuhan ekspor ke negara-negara tersebut," terang Panom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×