kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.201   60,44   0,85%
  • KOMPAS100 1.107   12,17   1,11%
  • LQ45 879   12,50   1,44%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,62   1,49%
  • IDXHIDIV20 541   6,13   1,15%
  • IDX80 127   1,51   1,20%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 149   1,78   1,20%

Agung Podomoro Land (APLN) Serius Garap Proyek TOD, Berikut Daftarnya


Selasa, 17 Oktober 2023 / 06:15 WIB
Agung Podomoro Land (APLN) Serius Garap Proyek TOD, Berikut Daftarnya
ILUSTRASI. Proyek properti Agung Podomoro Land (APLN)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) membuktikan keseriusannya menggarap bisnis properti di kawasan Transit Oriented Development (TOD) atau hunian di sekitar jalur kereta.

Corporate Marketing Director Agung Podomoro, Agung Wirajaya mengatakan, saat ini perseroan telah memiliki enam proyek TOD yang tersebar di kawasan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

“Agung Podomoro memiliki beberapa proyek rumah tapak atau landed house yang lokasinya berada di dekat jalur kereta, seperti Kota Podomoro Tenjo, Bukit Podomoro Jakarta, Grand Taruma Karawang, Parkland Podomoro Karawang, Podomoro Park Bandung dan Podomoro Golf View,” jelas dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (16/10).

Di kawasan Jakarta, tepatnya di kawasan Jakarta Timur, APLN memiliki proyek perumahan TOD bernama Bukit Podomoro Jakarta.

Bukit Podomoro Jakarta merupakan perumahan mewah yang berdiri di atas lahan seluas 9,6 hektare dengan total rumah hanya sebanyak 337 unit.

“Kisaran harganya antara Rp 4 miliar - Rp 7 miliar. Hunian Bukit Podomoro Jakarta juga berada di dekat jalur kereta, di mana kawasan ini hanya berjarak 10 menit dari stasiun Jatinegara,” jelas Agung.

Baca Juga: Pengamat: Kenaikan Harga Huan TOD Bisa Lebih Tinggi dari Non TOD

Hingga saat ini, progres pembangunan hunian Bukit Podomoro Jakarta tahap satu sudah mencapai 40% atau sebanyak 108 unit, dengan tingkat penjualan rumah tahap satu sudah mencapai 90%.

Yang kedua adalah kawasan TOD bernama Kota Podomoro Tenjo. Seperti namanya, proyek yang satu ini berada di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Tangerang, Banten.

Kota Podomoro Tenjo dibangun di atas lahan seluas 650 hektaree, yang terdiri dari 2.546 unit rumah dengan harga mulai dari Rp 220 juta.

“Kota Podomoro Tenjo dibangun pada kawasan yang sangat strategis karena memiliki 2 aksesibilitas yang terbaik yaitu Tol Serpong - Balaraja dan Grand Transit Oriented Development (Grand TOD) di jalur KRL Serpong yang sedang dibangun,” jelas Agung.

Ia menambahkan, saat ini hunian Kota Podomoro Tenjo sudah terjual lebih dari 5.400 unit rumah, dan sebanyak 1.100 unit rumah sudah diserahterimakan kepada konsumen.

Dari Jawa Barat, APLN memiliki 4 proyek TOD. Yang pertama adalah Grand Taruma Karawang yang dibangun di atas lahan seluas 45,9 hektare yang terdiri dari 1.182 unit rumah dengan harga mulai dari Rp 1,2 miliar hingga Rp 4 miliar.

“Kawasan ini berjarak 10 menit dari KRL Karawang dan juga dilalui oleh jalur kereta cepat Jakarta-Bandung,” kata Agung.

Baca Juga: Sedang Jadi Tren, Kenaikan Harga Hunian TOD Bisa Lebih Tinggi 3%-5%

Yang kedua adalah Parkland Podomoro Karawang, hunian ini jelas Agung merupakan salah satu proyek teranyar dari Agung Podomoro yang rencananya akan dibangun di atas tanah seluas 130 hektare dengan target hunian yang akan dibangun mencapai lebih dari 2.500 unit dengan harga penawaran mulai dari Rp 1 miliar.

“Parkland Podomoro Karawang dibangun di kawasan yang sangat strategis karena dekat dengan berbagai akses transportasi publik salah satunya dekat dengan jalur kereta yaitu 10 menit menuju stasiun Karawang, 23 menit Klari dan juga dilalui oleh jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” kata Agung.

Kemudian di daerah Bandung, APLN memiliki Podomoro Park Bandung yang dibangun di atas lahan seluas 100 hektare dengan harga mulai dari Rp 1,2 miliar.

“Hunian Podomoro Park Bandung terkoneksi dengan jalur Light Rail Transit (LRT) Bandung Raya, dan berjarak sekitar 7 km atau 25 menit dari stasiun Kiaracondong,” katanya.

Dan proyek TOD keempat di Jawa Barat sekaligus proyek keenam milik APLN adalah Podomoro Golf View yang merupakan kawasan superblok yang di dalamnya terdapat apartment (Tower Ekki) dan juga rumah tapak (Cluster Juniper dan Cluster Khaya).

“Kawasan Podomoro Golf View dibangun di atas lahan seluas 25 hektare, dengan harga apartemen mulai dari Rp 390 juta sedangnya harga rumah tapak mulai dari Rp 1,2 miliar,” ungkap Agung.

Baca Juga: Jual Neo Soho, APLN Catat Laba Rp 639,66 Miliar

Kawasan hunian ini berada di daerah Cimanggis, Depok dan menuju Bogor, dimana jika sesuai dengan Perpres 98 tahun 2015 tentang pembangunan LRT Jabodebek, maka akan dilalui jalur LRT.

Adapun, jalur LRT dibagi menjadi 6 lintas pelayanan sebagai berikut:

1. Lintas pelayanan Cawang - Cibubur

2. Lintas pelayanan Kuningan - Dukuh Atas

3. Lintas pelayanan Cawang - Bekasi Timur

4. Lintas pelayanan Dukuh Atas - Palmerah - Senayan

5. Lintas pelayanan Cibubur - Bogor

6. Lintas pelayanan Palmerah - Grogol

“Ke depan, perusahaan akan terus menghadirkan terobosan baru sehingga semakin banyak experience yang dapat dinikmati oleh masyarakat untuk mencapai hidup yang lebih bernilai,” tutup Agung.

Baca Juga: Penjelasan Agung Podomoro Land (APLN) Terkait Penjualan Mall Neo Soho

Meski begitu, berdasarkan catatan Kontan, proyek LRT Jabodebek saat ini baru menghubungkan Jakarta ke Bekasi lebih tepatnya di Stasiun Jati Mulya dan Depok di Stasiun Harjamukti.

Rencananya, LRT Jabodebek memang akan dikembangkan dengan membangun jalur yang menghubungkan Cibubur dan Bogor. Selain LRT Jabodebek, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir September lalu pun sempat mendorong perpanjangan jalur LRT Jakarta hingga ke Manggarai.

Saat ini, jalur LRT Jakarta baru membentang dari Stasiun Pegangsaan Dua di daerah Kelapa Gading menuju Stasiun Velodrome di daerah Rawamangun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×