Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) optimistis bisnis propertinya masih ebrtumbuh ditengah perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Wibisono Investor Relation, Agung Podomoro Land mengatakan, pihaknya tidak mengkoreksi pertumbuhan bisnis untuk semester II/2015 karena target bisnis masih sejalan dengan arah kondisi perekonomian Tanah Air.
"APLN menargetkan pertumbuhan 10% untuk sepanjang tahun 2015," kata Wibisono, kepada KONTAN, Jumat (31/7). Artinya, properti berkode saham APLN ini akan menggapai penjualan dan pendapatan sebesar Rp 5,82 triliun dan laba komprehensif sebesar Rp 1,08 triliun di akhir tahun 2015.
Angka tersebut didapat dari perhitungan penjualan dan pendapatan sebesar Rp 5,29 triliun dan laba komprehensif sebesar Rp 983 miliar pada akhir tahun lalu. Wibisono bilang, perusahaan tinggal setengah langkah lagi untuk mencapai target.
Pasalnya, APLN telah memperoleh penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 2,77 triliun per semester I/2015 atau tumbuh 21% dibandingkan posisi Rp 2,29 triliun per semester I/2014. Begitu pula dengan pendapatan laba komprehensif tumbuh 46% menjadi Rp 507,77 miliar per semester I/2015, dibandingkan posisi Rp 346,65 miliar per semester I/2014.
APLN mencatat kenaikan penjualan dan pendapatan berasal dari pengembangan properti sebesar Rp 2,00 triliun per semester I/2015 atau tumbuh 21,6% dibandingkan posisi Rp 1,64 triliun per semester I/2014. Kemudian pendapatan dari sewa dan pendapatan berulang lainnya tumbuh 19,4% menjadi Rp 771,8 miliar per semester I/2015 dibandingkan posisi Rp 646,6 miliar per semester I/2014.
Ia menambahkan, pengembangan apartemen memberikan kontribusi yang besar atau di atas 50% terhadap pengembangan properti, sisanya dari mixed use dan landed house. Selanjutnya, perusahaan masih akan membidik apartemen sebagai sektor andalan properti APLN. Setidaknya, ada 6 proyek pembangunan apartemen yang sedang ditangani APLN dari 5 apartemen yang sudah operasional.
Salah satu proyek apartemen yang sedang dikejar di semester II adalah proyek Podomoro Park melalui PT Graha Cipta Kharima di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender-Jakarta Timur dan proyek Karawang Industrial Estate di Karawang-Jawa Barat.
Misalnya, Podomoro Park ini akan berdiri di atas lahan seluas 12 hektar untuk pembangunan apartemen, ruko, ritel dan pusat belanja. Namun, proyek ini belum dapat berkembang karena Podomoro Park masih dalam proses persiapan termasuk izin bangunan dan analisis lingkungan.
Kemudian, perusahaan juga sedang memasarkan Karawang Industrial Estate. Perusahaan akan menjual 70% dari tanah seluas 500 hektar (ha) di Karawang yang terbagi dalam dua tahap, yakni tahap pertama menjual tanah seluas 300 ha dan kedua menjual tanah selyas 200 ha. Namun, ia belum dapat menargetkan proses penjualan ini karena belum ada proses jual beli.
"Belum ada yang berminat membeli karena perlambatan ekonomi," ujarnya. Perusahaan milik Agung Podomoro Grup ini akan menjual Podomoro Industrial Park dengan harga penawaran perdana sekitar US$ 200 dollar per meter atau ekuivalen dengan Rp 2,6 juta per meter persegi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News