Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dugaan kebocoran data yang dialami platform e-commerce Tokopedia disebut lebih dari 15 juta pelanggan. Ahli forensik digital Ruby Zukri Alamsyah menyebutkan ada juga 91 juta data pelanggan yang juga ikut bocor.
Menurutnya, ada dua data yang dipegang oleh peretas yang membobol Tokopedia. "15 juta data pelanggan ini yang diperbolehkan diunduh publik, sisanya sebanyak 91 juta data pengguna dijual di forum gelap dengan total US$ 2.000," ujarnya kepada kontan.co.id , Minggu (3/5).
Baca Juga: Pernah mengalami kebocoran data, begini cara Bukalapak mengamankan sistemnya
Ruby menilai e-commerce kurang belajar dari insiden yang sudah terjadi sebelumnya. Ia menjelaskan, kasus Tokopedia saat ini juga serupa dengan kasus Bukalapak pada Maret tahun lalu dengan bocornya 12,9 juta data pelanggannya.
"Dilihat secara publikasi, secara penjualan terlihat modusnya tergolong sama yang mana Bukalapak tahun lalu berbentuk SQL dan Tokopedia berbentuk text dump dari database PostgreSQL," terangnya.
Oleh sebab itu, ia menegaskan seharusnya pelaku e-commerce tak hanya menggunakan teknik hashing untuk melindung password pengguna saja.
Melainkan, juga harus meningkatkan teknik lainnya guna melindungi data pribadi pelanggan seperti email, nomor telepon genggam, lokasi, dan lain sebagainya untuk menghindari penyalahgunaan oleh pihak yang kurang bertanggung jawab.