Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjanji terus memperbaiki tingkat pelayanan melalui transportasi massal.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan penambahan jumlah bus transjakarta dan mempersiapkan angkutan kereta api sebagai pemimpin transporasi makro di Jakarta.
"Di Jakarta kan hanya 400-an unit bus transjakarta yang beroperasi. Sampai akhir tahun nanti, bisa kita tambah 400-an unit lagi. Ini memang belum signifikan. Tapi saya yakin, Januari atau Februari, kalau bus ini sudah jalan, transportasi massal di Jakarta akan terasa perbedaannya," tutur Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kartini, Kamis (5/12).
Seharusnya, pemprov DKI menargetkan bisa mendatangkan 1.000 unit bus sampai akhir tahun, tapi pengadaannya bermasalah. Pria yang akrap disapa Ahok ini mengatakan, pemda DKI meminta agar KAI mempercepat membangun kereta menuju Bandara Seokarno Hatta.
Pasalnya, menurut Ahok, pihaknya akan menjadikan transportasi makro di Ibu Kota dipimpin kereta api. Sementara Bus Transjakarta hanya untuk menutupi atau menjadi penghubung saja. Dengan kenaikan transportasi massal itu, Ahok optimis masyarakat Jakarta pengguna transportasi umum akan merasa nyaman dan tidak lagi terlalu lama terjebak kemacetan. Sementara, untuk pengguna kendaraan pribadi, Pemprov DKI tidak akan mengurusnya.
Ahok tidak terlalu khawatir rencana KAI menambah frekuensi perjalanan kereta api karena penambahan unit kereta tahun depan. Ia mengatakan, pemda DKI memiliki kebijakan bahwa transporasi makro itu berdasarkan di atas rel kereta.
"Jadi yang kita utamakan yang berbasis rel ini, karena kalau tidak, tidak mungkin headway bisa tercapai," jelas Ahok.
Karena itu, ia menegaskan, Pemprov DKI mendukung penambahan kereta api, dengan membangun Pembangunan jalur melingkar (loop line) kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News