Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Direktur Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan menargetkan, pada bulan April 2014 180 Unit Kereta listrik sudah bisa dioperasikan.
Kedatangan 20 gerbong kereta listrik dari Jepang kemarin, Rabu (4/12) merupakan kedatangan tahap ketiga dalam program pengadaan 180 unit kereta.
Jonan menjelaskan, gerbang kereta bekas yang sudah sampai di Pelabuhan Tanjung Priok itu saat ini tengah dalam pengujian dan setting untuk dioperasikan. Saat ini sudah ada 70 kereta.
"Nanti, akan tiba lagi sampai akhir tahun ini 120 gerbong, dan sampai maret itu akan ada 180 unit," ujar Jonan, di Balai Kartini, Kamis (5/12).
KAI menargetan pada awal bulan Januari 2014 mendatang, sebanyak 70 unit kereta listrik sudah dioperasikan dan sampai bulan April 2014 sudah mencapai 180 unit. Saat ini, lanjut Jonan, maksimum jumlah penumpang kereta listrik di Jakarta sebanyak 600.000 penumpang per hari.
Dengan penambahan unit kereta listrik menjadi 180, KAI menargetkan bisa mengangkut sampai 750.000 penumpang per hari di Jakarta. Dengan catatan, penumpang tidak terlalu berdesakan alias agak longgar. KAI kata Jonan, menggelontorkan anggaran sekitar Rp 200 miliar untuk pengadaan seluruh gerbong bekas tersebut.
Dengan datangnya 20 gerbong unit kereta tersebut, PT KAI Commuter Jabodetabek sudah mendatangkan 70 kereta pada tahun ini. Sebelumnya, 30 unit kereta didatangkan pada 4 November.
Sedangkan 20 unit lain didatangkan pada 16 November 2013. Masih ada 90 unit kereta yang telah dipesan dan akan sampai ke Indonesia secara bertahap hingga akhir tahun ini.
Semua kereta yang didatangkan adalah kereta listrik tipe 205 dari Jepang. Setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, kereta itu akan dibawa ke Balai Yasa Manggarai untuk perakitan dan pembenahan ulang interior dan eksterior.
Kereta akan mulai dioperasikan setelah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan. Proses sertifikasi ini diperkirakan memakan waktu hingga sebulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News