Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tengah menyelesaikan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan skema Turnkey, di mana pembayaran akan diperoleh Perseroan setelah proyek selesai dikerjakan.
Adapun proyek-proyek tersebut terdiri dari Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, Transmisi Listrik di Sumatera, dan LRT Sumatera Selatan.
Selain itu, Perseroan juga melakukan pengembangan bisnis berupa investasi pada 18 ruas jalan tol di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Aktivitas tersebut membutuhkan pendanaan yang cukup besar.
Baca Juga: Emiten BUMN Mewaspadai Risiko Utang
“Total pinjaman Waskita saat ini digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan. Sedangkan posisi gearing ratio Perseroan per Juni 2019 sebesar 2,68x masih berada di bawah ambang batas (covenant) sebesar 3,00x. Kami yakin dapat menjaga rasio ini ke 2.3x di akhir tahun 2019, ” tegas Haris Gunawan Director of Finance PT Waskita Karya (Persero) Tbk dalam keterangannya, Selasa (24/9).
Waskita Karya akan menerima arus kas masuk sebesar Rp 40 triliun selama tahun 2019. Angka tersebut terdiri atas pembayaran proyek turnkey Rp26 triliun yang selesai di tahun 2019 dan Rp14 triliun dari proyek konvensional dengan skema progress payment.
Sampai dengan saat ini Perseroan sudah menerima pembayaran sebesar Rp13,1 triliun yaitu Rp3,4 triliun dari proyek turnkey dan Rp9,7 triliun dari proyek konvensional.
Baca Juga: Upayakan perbaikan kinerja, begini rekomendasi untuk Waskita Karya (WSKT)
Di antaranya peneriman dari proyek LRT Sumatera Selatan sebesar Rp2,3 triliun pada awal September 2019.
Nilai tersebut di atas belum termasuk rencana penerimaan pengembalian dana talangan tanah dari LMAN. Kas masuk ini akan digunakan untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan juga untuk meningkatkan kapasitas pendanaan dan menurunkan posisi utang Perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News