kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Akhir tahun, belanja properti terganjal liburan Natal dan tahun baru


Jumat, 26 November 2010 / 09:00 WIB
Akhir tahun, belanja properti terganjal liburan Natal dan tahun baru
ILUSTRASI. Pesawat tempur Sukhoi


Reporter: Ario Fajar |

JAKARTA. Beberapa pengamat properti memperkirakan penjualan rumah selama akhir kuartal IV-2010 bakal seret. Sebab, menurut Dwi Novita, Research and Analysist Manager Coldwell Banker Indonesia, masyarakat memilih membelanjakan uangnya untuk persiapan Natal dan liburan panjang akhir tahun.

Walaupun begitu, Dwi yakin, penurunan permintaan residensial selama kuartal IV-2010 ini tidak akan drastis. Soalnya, penjualan selama Oktober dan November 2010 masih naik 10% ketimbang penjualan rata-rata pada bulan sebelumnya. Penyebab kenaikan tersebut, menurut Dwi, adalah suku bunga bank yang masih rendah.

Namun menurut Ketua Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso, turunnya permintaan hunian bukan hanya terjadi di kuartal IV ini, tetapi juga pada kuartal III lalu, dan ini merupakan siklus tahunan. “Kuartal III-2010, penjualan tersendat karena ada hari besar dan tahun ajaran pendidikan baru. Kuartal IV tersandung liburan akhir tahun,” katanya Kamis (25/11). Siklus tersebut, terutama terjadi di segmen menengah. Sementara penjualan di segmen atas masih stabil. Tapi, Setyo enggan membeberkan berapa persen penurunan tersebut.

Toh, banyak pengembang terus memacu pembangunan residensial baru menjelang akhir tahun ini. soalnya, menurut Dwi, mereka ingin memanfaatkan momen rendahnya suku bunga saat ini.

Ambil contoh PT Metropolitan Land (Metland) yang baru saja meluncurkan kluster Teresta di kawasan Metland Menteng, Jakarta Timur. Di atas lahan 7,5 hektare (ha), Metland mendirkan 300 rumah minimalis dengan luas bangunan 60 m²-120 m² seharga Rp 500 juta-Rp 800 juta per unit. "Kami terus membangun karena tak mau kehilangan pasar," kata Nanda Widya, Presiden Direktur Metland kemarin (24/11).

PT Relife Realty Indonesia (RRI) juga baru saja meluncurkan 240 unit perumahan menengah Greenland Forest Park Residence, di Sawangan, Depok. Harganya antara Rp 170 juta-Rp 400 jutaan per unit. "Penjualan kuartal III dan IV mungkin seret. Tapi awal tahun akan baik kembali," kata Renold Darmasyah, Dirut PT Realify.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×