Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Akibat cuaca buruk yang melanda perairan Indonesia sejak awal tahun 2014 telah mengakibatkan mata pencaharian nelayan terganggu.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), jumlah nelayan yang tidak bisa melaut akibat cuaca buruk selama bulan Januari 2014 mencapai 15.459 orang nelayan, dengan potensi kerugian sekitar Rp 31 miliar.
Sharif C. Sutardjo Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan, jumlah nelayan yang ada di Indonesia saat ini mencapai sekitar 2,6 juta orang tersebar di 12.179 desa pesisir. Sebagian besar nelayan merupakan nelayan kecil yang rentan terdampak oleh terjadinya cuaca buruk.
Gelombang besar akibat cuaca buruk tersebut mengakibatkan nelayan yang sebagian besar mengoperasikan kapal-kapal penangkap ikan berukuran di bawah 30 gross ton (GT) tidak dapat melaut, khususnya di wilayah Pantura Jawa dan Sulawesi.
Dampak yang ditimbulkan akibat nelayan tidak dapat melaut karena cuaca buruk antara lain tidak adanya penghasilan dari nelayan karena tidak dapat menangkap ikan. Selain itu berkurangnya suplai bahan pangan produk perikanan, baik untuk pasar domestik maupun untuk kebutuhan ekspor.
Laporan adanya kerugian terhadap nelayan tersebut diterima KKP dari PPN Karangantu, PPN Kejawanan, PPN Palabuhanratu, PPS Cilacap, PPN Pekalongan, dan PPN Prigi. "Sampai dengan saat ini, kita terus melakukan pemantauan dampak cuaca buruk di seluruh Indonesia," kata Sharif, Jumat (7/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News