Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina Gas (Pertagas), perusahaan terafiliasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Pertamina (Persero) memiliki desa binaan bernama Desa Penatarsewu, TangguLangin, Kabupaten Sidoarjo yang aktif membasmi Covid-19.
Desa itu dikenal dengan kampung ikan asap yang terus berpartisipasi aktif dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Lewat inisiatif warga, kampung ini berinisiatif membentuk satgas pencegahan Covid-19.
Baca Juga: Pertagas menargetkan konstruksi pipa Rokan dimulai September
“Selain berupaya menanggulangi penyebaran Covid-19, keberadaan satgas juga ikut mengantisipasi dan mengatasi dampak yang ditimbulkan dari adanya pandemi,” ujar Cholik, Kepala Desa Penatarsewu, dalam keterangan tertulis, Jumat (17/7).
Sejak 26 Mei 2020, Pemerintah Desa Penartarsewu menerapkan konsep Kampung Tangguh. Menurut Cholik, selain aktif melakukan kegiatan sosialisasi keliling terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), anggota satgas juga diberikan kewenangan untuk intervensi kepada warga yang tidak patuh terhadap PHBS.
“Kami mengadopsi program Satgas Semeru sesuai arahan Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa), ” ujarnya.
Cholik mengatakan salah satu fungsi satgas di Kampung Tangguh adalah sebagai satgas wani ngandani atau berani memperingatkan. “Kalau yang tidak pakai masker saat beraktifitas di luar rumah, satgas nanti akan langsung menegur,” ujarnya.
Selain satgas wani ngandani, fungsi satgas yang lain adalah satgas wani jogo (berani menjaga),satgas wani sehat, dan satgas wani sejahtera (berani sejahtera). Choliq menuturkan bahwa upaya menjaga Kampung Ikan Asap dari penyebaran Covid-19 juga dilakukan lewat satgas wani jogo.
Petugas di tingkat RT dan RW aktif menjaga akses keluar masuk desa. Di pintu gerbang masuk desa, mencuci tangan dengan sabun dari wasfatel portable menjadi syarat yang harus dilakukan.
“Kami juga aktif melakukan pengecekan suhu tubuh warga yang keluar masuk dan secara selektif menanyakan kepentingan kunjungan warga lain ke desa,” katanya.
Selama penerapan PSBB hingga saat ini, pihak desa juga memutuskan untuk menutup layanan makan di tempat di Resto Apung Seba yang menjadi ikon desa ini. Satgas wani sejahtera yang dimiliki desa bergerak. Didampingi oleh PT Pertamina Gas (Pertagas), Resto Apung Seba mengubah konsep resto seba menjadi dapur umum.
Selain menyediakan makanan untuk anggota satgas dan paramedis, mereka juga menerima pesanan katering dari perusahaan setempat serta membuka layanan pesanan melalui daring.
“Alhamdulillah, meski sempat khawatir, konsep ini bisa menyambung keberlangsungan operasi di resto, bahkan pendapatan per bulan naik sedikit disbanding biasanya,” ujar Erni, salah satu anggota kelompok.
Satgas wani sejahtera juga secara aktif bergotong-royong ikut menyalurkan bantuan terhadap data atau warga yang rentan terdampak Covid-19 dari sisi ekonomi. “Beberapa konsumen juga memesan dari Resto Seba untuk disalurkan ke warga yang membutuhkan di sini,” katanya .
Baca Juga: PGN terapkan harga gas US$ 6 per MMBTU secara proporsional di wilayah Sumatera
Kini, kata Erni, Resto Seba juga tengah bersiap membuka layanan makan di tempat ketika new normal diterapkan oleh pihak desa. “Pertagas ikut mendampingi kami dalam menyusun pedoman makan di Resto Seba selama adaptasi kebiasaan baru nanti,” katanya.
Konsep Kampung Tangguh di Kampung Ikan Asap ini menjadi salah satu kisah bagaimana sinergi masyarakat dan pelaku usaha bahu-membahu menghadapi pandemi.
Choliq bersyukur, upaya sinergi dengan seluruh warga dan pemangku kepentingan termasuk dengan Pertagas hingga saat ini cukup berhasil mengantisipasi dampak kesehatan, sosial, maupun ekonomi di desanya.
“Alhamdulilah, hingga saat ini, Desa Penatarsewu termasuk salah satu yang sudah dinyatakan 0 kasus Covid-19 di Sidoarjo, semoga ke depan kita tetap tangguh dan berhasil melalui ini semua,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News