kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Akvindo Klaim Tembakau Alternatif Telah Digunakan di Beberapa Negara Termasuk Inggris


Senin, 15 Januari 2024 / 13:07 WIB
Akvindo Klaim Tembakau Alternatif Telah Digunakan di Beberapa Negara Termasuk Inggris
ILUSTRASI. Karyawan melayani pelanggan toko penjual rokok elektrik di Jakarta, Senin (8/1/2024). Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) mengeluhkan pengenaan pajak rokok elektrik yang berlaku sejak 1 Januari 2024. Pungutan pajak rokok untuk rokok elektrik adalah pukulan ketiga bagi industri rokok elektrik di tahun 2024. Industri juga mengaku terbebani kenaikan cukai vape sebesar 15% dan kenaikan harga jual eceran. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

Berkat pemanfaatan produk tembakau alternatif, berdasarkan laporan Office for National Statistic (ONS), proporsi perokok di Inggris pada tahun 2022 adalah 12,9 persen atau setara 6,4 juta orang.

Angka tersebut turun jika dbandingkan tahun 2021 yang sekitar 13,3 persen atau setara 6,6 juta orang.

“Kita harus memastikan bahwa perokok dewasa mendapat dukungan yang tepat, mencakup penyediaan informasi akurat tentang profil risiko dari produk tembakau alternatif sehingga dapat membantu mereka beralih dari kebiasaannya,” kata Lion Shahab, profesor psikologi kesehatan dan salah satu direktur kelompok penelitian tembakau dan alkohol di University College London, Inggris.

Baca Juga: Wacana Pajak Rokok Elektrik Berlaku 2024 Menuai Protes

WHO Desak Larangan Vape Beraroma

Belum lama ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak seluruh negara untuk mulai melarang semua vape beraroma atau perasa, dan diperlakukan serupa dengan rokok.

WHO menyatakan "langkah-langkah mendesak" diperlukan untuk mengendalikan pemakaian rokok elektrik atau vape.

Pasalnya, beberapa peneliti, aktivis, dan pemerintah melihat vape sebagai alat utama dalam mengurangi kematian dan penyakit yang disebabkan oleh rokok konvensional.

Baca Juga: Vape Aneka Rasa Berbahaya Bagi Tubuh, Ini Penjelasan WHO

Namun, WHO menegaskan hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa vaping membantu perokok berhenti dan vape dapat mendorong kecanduan nikotin pada non-perokok, terutama anak-anak dan remaja.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Asosiasi Konsumen Vape Klaim Tembakau Alternatif Telah Digunakan di Beberapa Negara Termasuk Inggris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×