kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.520   0,00   0,00%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Alami kendala, produksi listrik PLTP Sarulla milik Medco berkurang 25%


Senin, 22 November 2021 / 20:35 WIB
Alami kendala, produksi listrik PLTP Sarulla milik Medco berkurang 25%
ILUSTRASI. Pembangkit listrik tenaga panas bumi PLTP Sarulla Geothermal Power Plant with a capacity of 110 MW located in Tapanuli, North Sumatera -?PT Medco Power Indonesia


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengakui terjadi penurunan produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Sarulla sebesar 25%.

Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Hilmi Panigoro mengungkapkan, penurunan disebabkan kondisi subsurface. "Ada subsurface yang kadang-kadang kita nggak bisa prediksi. Di sana ada beberapa kompartemen steam reservoir, ada yang bagus dan kadang ada juga yang kurang bagus," ujar Hilmi dalam gelaran The 10th Indonesia EBTKE ConEx 2021, Selasa (22/11).

Hilmi melanjutkan, akibat kendala ini produksi listrik yang biasanya dikirimkan sebesar 330 MW harus berkurang sekitar 25%.

Kendati demikian, Hilmi memastikan saat ini pihaknya telah melakukan mitigasi dan merencanakan pengeboran tambahan untuk bisa kembali mendongkrak produksi listrik. "Mudah-mudahan ada drilling tambahan dan kita bisa kembali lagi ke fuel capacity," pungkas Hilmi.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) jajaki peluang gabung proyek EBT yang ditawarkan PLN

Di sisi lain, Medco juga membuka opsi untuk menjajaki sejumlah proyek EBT yang bakal mulai ditawarkan PT Perusahaan Listrik negara (PLN) pada 2022 mendatang.

Hilmi memastikan pengembangan EBT yang jadi fokus perusahaan yakni energi surya dan geothermal. "Yes, (kita) sangat berminat. Kriterianya buat pengusaha ini sederhana sekali, kasih kita return sedikit di atas cost of capital maka kita akan berlomba-lomba untuk investasi," ujar Hilmi.

Asal tahu saja, PLN bakal menawarkan 21 proyek EBT untuk tahun 2022 sebagai bagian dari implementasi Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Total kapasitas dari 21 proyek tersebut mencapai hampir 1,2 GW.

Adapun, proyek-proyek tersebut terdiri dari PLTA, PLTM, PLTP, PLTBio hingga PLTS.

Hilmi mengungkapkan, pengembangan EBT ke depannya bisa menciptakan harga listrik yang lebih kompetitif. Apalagi saat ini ada banyak fasilitas pendanaan hijau yang ditawarkan. "Saat ini banyak sekali green fund yang murah sekali harganya," pungkas Hilmi.

Selanjutnya: Medco Energi fokus rampungkan sejumlah proyek EBT dalam lima tahun mendatang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×